New York, 17 Ramadhan 1434 /25 Juli 2013 (MINA) – Presiden dari Koalisi Nasional Revolusi Suriah dan Pasukan Oposisi (SNC), Ahmad Al-Jarba dan delegasinya akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry di New York pada Kamis depan (1/8).
Erin Pelton, juru bicara AS untuk PBB mengatakan dalam akun twitternya bahwa Kerry dijadwalkan bertemu Jarba dan Najib Ghadbian (duta besar SNC untuk AS dan PBB) serta beberapa petinggi SNC termasuk Michel Kilo, Burhan Ghalioun.
Pertemuan tersebut rencananya untuk membicarakan persiapan konferensi internasional dan solusi politik untuk konflik Suriah yang sudah berlangsung sejak 2011 lalu.
SNC mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulisnya bahwa Jarba akan memberikan instruksi kepada para anggotanya di Dewan Keamanan PBB dalam rangka persiapan menghadapi konferensi Jenewa Kedua yang akan berlangsung bulan depan.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Kerry dan Jarba akan bertemu untuk pertama kalinya sejak ia terpilih sebagai presiden dari Koalisi Nasional Suriah pada 6 Juli 2013 lalu, Anadolu melaporkan seperti dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Koalisi Nasional untuk Revolusi Suriah adalah koalisi kelompok oposisi dalam perang sipil Suriah yang didirikan di Doha, Qatar, pada November 2012 lalu. Politisi Damaskus, Moaz Al-Khatib yang dianggap moderat, terpilih sebagai presiden koalisi. Namun, ia kemudian mengundurkan diri pada 21 April 2013.
Riad Seif dan Suheir Atassi, aktivis demokrasi terkemuka yang berfaham sekuler terpilih sebagai wakilnya yang kemudian menggantikan posisi Al-Khatib setelah ia mengundurkan diri dan Mustafa Sabbagh terpilih sebagai sekretaris jenderal. Koalisi tersebut memiliki 114 anggota dewan, meskipun tidak semua dari mereka konsisten (beberapa dari mereka mengundurkan diri).
Pada 19 Maret 2013, Koalisi Nasional itu memilih Ghassan Hitto sebagai perdana menteri sementara untuk Suriah.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Pada 6 Juli 2013, koalisi memilih kepemimpinan baru. Ahmad Asi Al-Jarba terpilih sebagai presiden dan Anas Al-Abdah sebagai sekretaris umum.
Anggota Front al-Nusra dan 13 kelompok lainnya menyatakan dalam sebuah video di YouTube bahwa mereka dengan suara bulat menolak proyek konspirasi yang disebut Koalisi Nasional dan mengumumkan pendirikan negara Islam di Suriah.
Sehari kemudian, komandan dari salah satu kelompok, Liwaa al-Tauhid Brigade muncul dalam sebuah video dengan anggota Dewan Militer Aleppo dan Dewan Militer Transisi.. Mereka menyatakan bahwa mereka mendukung Koalisi Nasional dan meralat pernyataan sebelumnya. (T/P04/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan