Jakarta, MINA – Presiden Niger Mahammadou Issoufou akan berkunjung ke Indonesia pada 15-17 Oktober untuk pertamakalinya, setelah kedua negara membuka hubungan diplomatik pada 2012.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir di Kemlu RI, Jakarta, Jumat (13/10), mengatakan, kunjungan ini akan menjadi sebuah langkah untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama di antara kedua negara.
Arrmanatha mengatakan, adapun isu-isu yang akan dibahas salah satunya mengenai pemberantasan teororisme, mengingat Niger masih menghadapi kelompok militan Boko Haram.
“Selain itu, yang menjadi perhatian dari kunjungan tersebut yaitu rencana keinginan Indonesia bekerjasama dengan ECOWAS ( Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat). Hal ini merupakan salah satu cara untuk mengintensifkan hubungan ekonomi terkait dengan Indonesia-Africa Forum 2018 yang akan datang,” katanya.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Rencana kerjasama lainnya di bidang teknik dan pembangunan.
Sementara itu ini hubungan perdagangan Indonesia dan Nigeria masih satu arah. Nilai perdagangan baru mencapai sekitar 9,7 USD per tahun.
“Akan ada juga kesepakatan mengenai bebas visa paspor dinas dan diplomatik serta mekanisme hubungan bilateral sidang komisi bersama,” kata Arrmanatha. (L/R04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina