Dakar, 27 Rajab 1438/24 April 2017 (MINA) – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dakar mempromosikan produk-produk Indonesia dalam Trade Fair Gambia International (TFGI) yang ke XI diselenggarakan KADIN Gambia di Independence Stadium, Banjul, Gambia, yang berlangsung 15-30 April 2017.
Besarnya minat masyarakat Gambia dan negara-negara sekitarnya terhadap produk-produk unggulan Indonesia dapat dijadikan peluang oleh para pengusaha Indonesia yang selama ini belum secara maksimal menggarap pasar Afrika.
KBRI Dakar menilai, partisipasi secara fisik pengusaha Indonesia pada berbagai pameran sangat diperlukan agar dapat terjadi transaksi dagang dan secara langsung melihat potensi peluang pasar Afrika, demikian keterangan pers yang diterima MINA, Senin (24/4).
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Berbagai sampel produk nasional dengan standing banner yang dipamerkan di TFGI antara lain produk hasil hutan, kayu, furniture, rotan, kayu lapis, produk makanan, hasil tambang, pertanian, sait dan produk turunannya, hasil tambang, kelautan, tekstil, pakaian jadi, peralatan rumah tangga, elektronik, alat-alat listrik, dan produk plastik.
Selain itu juga berbagai produk industri strategis dan unggulan Indonesia antara lain produk PT. DI, PT. INKA, PT. Pindad, PT. PAL, PT. Sritex, serta barang-barang pajangan seperti kain batik, sabun, minyak goreng, saos sambal/tomat, biskuit, teh, kopi, permen, lotion anti nyamuk, balsam gosok dan sebagainya.
Pameran secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden Gambia, Fataoumata Tambajang, yang dalam pidatonya menyampaikan pesan Presiden Gambia, Adama Barrow. Pemerintah baru Gambia mengharapkan agar para pengusaha Gambia lebih kreatif dan maju dalam menjual produk dan jasa unggulan Gambia serta dapat lebih menarik Foreign Direct Investment (FDI) ke Gambia.
Pemerintah Gambia saat ini tengah memfokuskan dalam membangun sektor pertanian, perikanan, energi dan infrastruktur. Dalam bidang perdagangan Pemerintah Gambia akan mengurangi berbagai hambatan dan mempermudah dalam melakukan bisnis di Gambia serta menciptakan business friendly environment.
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Duta Besar RI Dakar yang juga merangkap Gambia Mansyur Pangeran dan Ketua KADIN Senegal Serigne Mboup menjadi “Tamu Kehormatan” pada pameran dagang terbesar di Gambia tersebut.
Wapres Gambia Kunjungi Anjunngan RI
Ketika berkunjung ke stand Indonesia, Wakil Presiden Fataoumata Tambajang disambut Dubes RI Dakar yang merangkap Gambia, Mansyur Pangeran, yang kemudian memberikan penjelasan mengenai produk-produk industri strategis dan unggulan Indonesia.
Dubes Mansyur Pangeran juga mempromosikan pesawat CN-235 yang pernah membawa Presiden baru terpilih Gambia, Adama Barrow, dari Dakar ke Banjul pada bulan Januari 2017 tidak lama setelah pesawat CN-235 tiba di Dakar.
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel
Ia juga menyampaikan kerja sama pertanian RI-Gambia yang telah terjalin lama dengan berdirinya Agricultural Rural Farmer Training Center (ARFTC) di Jenoi untuk meningkatkan kapasitas petani Gambia.
“Saya sampaikan [kepada Wapres Gambia] kerjasama antara KADIN Indonesia-Gambia dalam bentuk MoU yang ditandatangani di Jakarta tanggal 7 November 2016,” jelasnya.
Minati Produk RI
Kepala Kepolisian Gambia yang turut mendampingi Wapres Fatoumata Tambajang kepada Dubes RI menyatakan ketertarikannya terhadap produksi peralatan persenjataan produksi PT. Pindad khususnya kendaraan alat angkut personel barracuda yang diperuntukkan untuk mengatasi demonstrasi massa.
Baca Juga: Macron akan Umumkan Perdana Menteri Baru Hari Ini
Ketua KADIN Nasional Senegal, Serigne Mboop, yang hadir sebagai tamu kehormatan, mempromosikan produk-produk PT. Wings Group Indonesia, antara lain sabun So-Klin, sabun Santex, kemasan botol minuman segar jus jeruk, minuman jelly serta Mie-Sedap. CCBM, perusahaan milik Serigne Mboup.
Kepada Dubes Mansyur Pangeran, Ketua KADIN Senegal Serigne Mboup meyakinkan bahwa pihaknya saat ini sedang menjajaki akan mendirikan pabrik sabun dan mie instan produksi PT. Wings Group Indonesia di Senegal selain untuk didistribusikan di Senegal juga akan di ekspor ke negara-negara Afrika Barat lainnya. Hal ini mengingat besarnya minat masyarakat Senegal dan Gambia terhadap produk-produk Indonesia tersebut yang diimpor secara rutin sebanyak 7-10 kontainer 40 ft setiap bulannya.
Produk-produk yang dipamerkan di TFGI pada umumnya dijual secara retail. Minat para pengunjung terhadap produk Indonesia yang dipamerkan sangat tinggi. Beberapa produk Indonesia seperti shampo, permen, sabun, obat nyamuk, pasta gigi, kecap, mie instan banyak dijumpai di warung/minimarket di Gambia.
TFGI merupakan kegiatan pameran dagang internasional tahunan yang telah berlangsung sejak tahun 1967 dengan tujuan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi dan perdagangan di wilayah Afrika dengan mempromosikan berbagai jenis produk barang dan jasa, baik lokal maupun regional.
Baca Juga: Suriah akan Buka Kembali Wilayah Udara untuk Lalu Lintas Penerbangan
TFGI menghadirkan 350 stand dari Gambia dan berbagai negara sekitarnya yang memamerkan berbagai produk unggulan, antara lain, produk elektronik, makanan/minuman, peralatan rumah tangga, rempah-rempah, sabun/deterjen, tekstil, tanaman, perhiasan, produk kecantikan, tas, sepatu, obat tradisional dan sebagainya. (T/R01/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)