Produsen Makanan Halal Cina Ingin Berinvestasi di Pakistan

(Foto: HalalZilla)

Chengdu, MINA – Produsen ingin berinvestasi di . Negara Asia Selatan tersebut saat ini mengekspor sebagian besar produk makanan halalnya dari Malaysia dan Iran untuk memenuhi kebutuhan terus meningkat dari populasi penduduknya yang berjumlah 220 juta orang.

Direktur Komite Makanan Halal, Dewan Cina untuk Promosi Perdagangan Internasional Sichuan (CCPIT) Ma Zhijun mengatakan, peluang ini bisa menjadi pasar yang menguntungkan bagi Cina dan produsen Halal lainnya secara global.

“Dalam waktu dekat, lebih banyak makanan Halal Cina akan terlihat di supermarket Pakistan,” katanya saat berpidato di seminar pelatihan online tentang akses pasar makanan Pakistan yang diadakan di Chengdu belum lama ini, dikutip Halal Times, Kamis (27/1).

Otoritas Halal Pakistan, Bea Cukai Peshawar, dan puluhan perusahaan makanan Cina berpartisipasi dalam seminar tersebut. Acara tersebut disponsori Pusat Penelitian Standardisasi Asia Selatan (Chengdu) dan Institut Standardisasi Chengdu.

Produk makanan halal yang beredar di Pakistan sebagian besar sebanyak 70% diimpor, terutama didatangkan dari Iran dan Malaysia.

Ma mengatakan, pada masa lalu, makanan Cina di Pakistan sebagian besar hanya terlihat di supermarket dan restoran Cina lokal. Tapi di masa depan, lebih banyak konsumen Pakistan akan merasakannya.

“Pemasok makanan halal terkemuka di Sichuan akan mengekspor produknya ke Pakistan. Makanan halal juga akan disediakan di Summer World University Games yang diadakan di Chengdu tahun depan,” ujarnya.

Orang Pakistan dan Cina berbagi beberapa preferensi dalam hal makanan. Misalnya, makanan Sichuan menonjolkan rasa pedas, yang persis memenuhi preferensi orang-orang di Pakistan.

Bumbu hot pot, kerak nasi, mi instan, dan acar, yang semuanya banyak dikonsumsi di Cina, juga disambut hangat di pameran sebelumnya yang digelar di Pakistan.

“Konsul di Konsulat Jenderal Pakistan di Chengdu, Cina menyukai makanan Sichuan,” kata Ma. (T/R1/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.