Bekasi, MINA – Anggota DPD DKI Jakarta Prof. Dailami Firdaus, saat menerima Pengurus Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI), di Jatiwaringin, Bekasi, Rabu (12/10) mengatakan PJMI dapat mengedukasi masyarakat agar cerdas utamanya bermedsos menghadapi Pemilu sehingga tidak gampang diadu domba.
Pemilu 2019 lalu, meninggalkan luka sangat dalam bagi bangsa Indonesia, membuat anak-anak bangsa terpecah menjadi dua kelompok yang saling berseberangan. Luka itu, sampai sekarang masih belum sembu dan setiap saat bisa dieksploitasi menjadi kegaduhan.
“Untuk itu kita harus cedas menghadapi Pemilu 2024 agar kesalahan serupa tidak terulang,” tutur cucu ulama besar Betawi KH Abdullah Syafi’i ini.
Menurut Prof Dailami, Pemilu hendaknya dimanfaatkan untuk mencari pemimpin terbaik bangsa yang dapat memperkokoh persatuan dan kesatua, bukan sebaliknya.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
“Di sinilah peran penting media. Terutama yang tergabung dalam PJMI. Untuk bisa mengedukasi masyarakat agar cerdas menghadapi Pemilu sehingga tidak gampang diadu domba. Tidak gampang terpancing oleh isu-isu propokatif,” tambahnya.
Media, lanjut Prof. Dailami, juga bertanggunjawab untuk memberantas berita-berita hoaks yang sifatnya menghasut, memecah belah dan mendiskreditkan pihak-pihak tertentu.
“Sekarang semua orang punya Hp. Setiap saat bisa mengakses berita apa pun. Orang akan sangat gampang terpengaruh oleh berita-berita sensasional yang belum tahun kebenarannya. Oleh sebab itu, media harus menyajikan berita-berita yang akurat dan ikut mengedukasi masyarakat agar cerdas bermedsos. Tidak ikut-ikutan menyebar berita hoaks,” pinta Ketua Yayasan Perguruan Assyafi’iyah ini.
Audiensi
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Audiensi pengurus PJMI dengan Prof Dailami dipimpin Ketuanya H. Ismail Lutan. Didampingi sejumlah pengurus, antara lain Ketua Dewan Pembina Muhammad Anthoni, Ketua Bidang Humas Turyadi, Ketua Bidang Sosial dan Pengembangan Masyarakat Anugrah Widi, Inung Nurjanah, Iwan Pajajaran, Irwan, Setiawan, Asep Setiawan dan Hj. Nurdianah.
Pada kesempatan itu, Pengurus PJMI meminta kesediaan Prof Dailami untuk memperkuat organisasi sebagai salah seorang Dewan Penasehat. Permintaan tersebut disambut baik, dan Prof Dailami siap berkontribusi, baik pemikiran maupun yang lainnya.
“Asal untuk kebaikan dan mencerdaskan ummat, saya siap berkontribusi,” tuturnya.
Bahkan Prof Dailami menawarkan kampusnya untuk digunakan sebagai tempat menyelenggarakan pelatihan-pelatihan, workshop dan kegiatan edukasi lainnya.
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren
Ketua Umum PJMI merasa sangat gembira atas tawaran tersebut. Ibaratnya, gayung bersambut yang diharap pun terkabul.
“PJMI senang sekali. Prof. Dailami adalah tokoh yang mempunyai visi jauh ke depan. Sangat toleran dan menghargai perbedaan. Beliau seorang pendidik, tokoh masyarakat Betawi yang disegani dan juga anggota DPD. Dengan ketokohan Beliau itu akan memberi nilai positif kepada PJMI untuk berkiprah demi kemajuan umat,” tutur Ismail Lutan.
Dikatakan Ismail, selain tugas sebagai wartawan, PJMI juga bergerak dibidang edukasi, sosial dan ekonomi umat.
Dalam waktu dekat, rencananya PJMI akan mengadakan workhop atau pelatihan/pengenalan seluk-beluk aset kripto (cryptocurrency) di lima wilayah Jakarta, bekerjasama dengan BAPPEBTI.
Baca Juga: Konferensi Internasional Muslimah Angkat Peran Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan
Pengurus Baru PJMI (periode 2022 -2025) direncakan akan melakukan pelantikan tanggal 10 November di Hotel Horison, Rasuna Said, Jakarta.(R/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Al-Aqsa, AWG Gelar Sosialisasi di PPTQ Khadijah Pesawaran Lampung