Ankara, MINA – Turki dan PBB bermitra untuk mendirikan ruang kerja pertanian di delapan provinsi untuk 800 orang, terutama pengungsi Suriah, sebagai bagian dari proyek untuk mengembangkan keterampilan para pengungsi dan memberi mereka pelatihan kerja di industri pertanian.
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), pertemuan pemegang saham pertama diadakan di provinsi Gaziantep tenggara sebagai bagian dari fase ketiga proyek, yang sedang dikoordinasikan oleh Kementerian Pertanian dan Kehutanan dan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).
Pertemuan tersebut menekankan kemiskinan terus menjadi masalah bagi warga Suriah di Turki karena kurangnya pendapatan reguler dan tingginya harga makanan dan kebutuhan dasar lainnya. Daily Sabah melaporkan, Selasa (12/3).
Mayoritas penduduk di Turki tenggara – yang menampung banyak warga Suriah – mencari nafkah di sektor pertanian dan makanan, menurut penelitian FAO. Dalam konteks ini, kebutuhan warga Suriah untuk memenuhi syarat atau semikualifikasi untuk bekerja di sektor pertanian dan pangan menjadi jelas.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Pelatihan ini mengajarkan peserta berbagai keterampilan, termasuk teknik panen, penyimpanan, dan pertanian.
Sekitar 95 persen peserta telah berhasil menyelesaikan program, dan 21 persen dari mereka telah menemukan pekerjaan.
Pelatihan dan bursa kerja juga akan dilakukan di Adana, Bursa, Gaziantep, Izmir, Mardin, lanlıurfa dan Manisa, dan sekitar 240 peserta yang berhasil menyelesaikan lokakarya akan diberikan penempatan kerja. (T/R11/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun