Protes Deklarasi Balfour, Para Aktivis Dunia Longmarch ke Yerusalem

Jakarta, (MINA) – Mendekati peringatan Deklarasi ke-100 pada awal November mendatang, belasan aktivis dari berbagai negara melakukan protes dalam bentuk jalan jauh (longmarch) dari negara mereka masing-masing ke Yerusalem (Al-Quds).

Sejumlah aktivis dari negara Eropa dan Afrika melakukan longmarch yang dinamai “Walk to Jerusalem” itu dengan berbagai cara. Rute Inggris-Yerusalem yang mereka tempuh berjarak hingga 3.183 km.

Kordinator pelaksana asal Inggris Alexandra Lort Phillips mengatakan kepada Mi’raj News Agency (MINA), setidaknya dalam kegiatan tersebut ada 16 aktivis dari berbagai negara dan delapan diantaranya aktivis yang berjalan melalui rute penuh.

“Walk to Jerusalem adalah sebuah inisiatif yang mengingatkan kita akan tanggung jawab pemerintah Inggris dalam sejarah konflik di Tanah Suci Palestina, yang mana penyelenggara menuntut perjanjian Balfour dirubah,” kata Alex.

Dia melanjutkan, para aktivis sudah memulai perjalanan mereka sejak Juni dan akan sampai di Yerusalem pada 2 November, menandai hari peringatan kesepakatan tersebut, di mana saat itu pemerintah Inggris menyerahkan tanah Palestina ke Israel.

Kegiatan juga diselenggarakan dalam rangka menandai 50 tahun penjajahan Israel di tanah Palestina dan 10 tahun blokade Israel atas Jalur Gaza.

Para aktivis dunia nantinya akan berkumpul di Yerusalem dan melakukan protes bersama, menuntut kesepakatan Balfour diubah dan penjajahan Israel dihentikan.

Kagiatan diinisiasi Amos Trust, sebuah organisasi kemanusiaan yang bergerak dari bawah dan memiliki cabang di Palestina, Afrika Selatan, Nikaragua, Burundi, India, Tanzania, dan lainnya.

Untuk rute penuh, peserta yang berangkat dari London berjalan menuju Perancis, Swiss, dan menyebrang ke Italia. Setelah itu mereka berlayar ke Albenia sebelum berjalan ke Yunani. Dari negara itu, mereka melanjutkan longmarch ke Turki dan terbang ke Yordania hingga akhirnya berjalan ke Tepi Barat dari negara itu.(L/RE1/R01)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.