Protes Pembakaran Al-Quran, Kemlu Iran Panggil Kuasa Usaha Swedia

Teheran, MINA – Kementerian Luar Negeri Iran telah memanggil Kuasa Usaha Swedia untuk menyampaikan protes keras negara itu atas penodaan Al-Quran oleh kelompok sayap kanan Swedia.  Ramadhan.

Diplomat Swedia itu dipanggil pada hari Ahad (17/4) oleh Kepala Kementerian Luar Negeri Iran dari Biro Eropa Barat Ketiga, yang menyatakan protes keras Iran atas penistaan ​​terhadap kitab suci Islam oleh pemimpin kelompok sayap kanan di bawah perlindungan polisi Swedia dan dengan dalih kebebasan berekspresi.

Rasmus Paludan, pemimpin Denmark dari partai sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras) Swedia mencoba membakar salinan Al-Quran di daerah berpenduduk Muslim padat pada hari Sabtu (16/4), Press TV melaporkan.

Paludan, ditemani oleh polisi, pergi ke ruang publik terbuka di kota Linkoping, Swedia selatan, dan dilaporkan meletakkan kitab suci umat Islam dan mencoba membakarnya sambil mengabaikan protes dari para penonton.

Selama pemanggilan hari Ahad, pejabat Kementerian Luar Negeri Iran mengecam keras penistaan ​​terhadap Al-Quran, mengingatkan pemerintah Swedia akan tanggung jawabnya dalam hal ini.

Dia juga meminta Swedia untuk mengambil langkah segera dan tegas untuk mengakhiri penodaan Al-Quran dan menjamin bahwa tindakan seperti itu tidak akan terulang di masa depan.

Pejabat Kementerian Luar Negeri Iran menambahkan, menghina kesucian lebih dari dua miliar Muslim di dunia dan menyakiti perasaan mereka.

Ini adalah penyalahgunaan kebebasan berbicara yang paling buruk.

“Insiden yang disesalkan ini, yang dilakukan di bawah perlindungan polisi Swedia telah merusak citra Swedia di kalangan Muslim dunia,” kata pejabat Iran itu.

Diplomat Swedia, pada bagiannya, menyatakan penyesalannya atas insiden itu. Ia menambahkan bahwa dia akan memberi tahu pejabat negaranya tentang protes Iran sesegera mungkin.

Sebelumnya pada hari itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh juga mengecam penodaan Al-Quran oleh kelompok sayap kanan Swedia, dengan mengatakan tindakan penghujatan adalah contoh jelas dari penyebaran kebencian dan bertentangan dengan kebebasan berbicara.

Khatibzadeh mengatakan Iran “mengutuk keras oleh elemen ekstrimis rasis Denmark di kota Linkoping Swedia, yang terjadi dengan dalih kebebasan berekspresi dan di bawah naungan polisi Swedia.” (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.