London, 11 Rajab 1436/30 April 2015 (MINA) – Sejak awal pemberontakan terhadap pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad pada Maret 2011, Jaringan Suriah untuk HAM (SHRN) yang berbasis di London, mendokumentasikan ada 69 gereja menjadi sasaran dalam perang Suriah.
SHNR melaporkan, pasukan rezim Suriah dan milisi sekutu telah menargetkan 41 gereja, sementara 11 lainnya berubah menjadi markas militer, ARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (30/4).
Dalam laporan yang dirilis awal pekan ini, SNHR mengatakan, kelompok-kelompok pejuang Muslim melakukan pelanggaran terhadap 11 gereja, enam yang dilakukan oleh kelompok Islamic State/ISIS dan lima lainnya diserang oleh Nusra Front (Al-Qaeda cabang Suriah).
Faksi oposisi bersenjata Suriah lainnya menargetkan empat gereja, dan dua serangan lainnya oleh pihak yang tidak diketahui.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Dibandingkan dengan provinsi Suriah lainnya, gereja di Homs menjadi yang terbanyak mendapat serangan, terutama oleh pasukan rezim.
Enam gereja dijadikan markas militer oleh pemerintah Suriah, dua oleh ISIS, satu oleh Nusra Front, dan tiga oleh kelompok lainnya.
Laporan SHRN menambahkan, gereja-gereja yang paling ditargetkan adalah yang berada di kawasan oposisi.
SHRN menyatakan, kevalidan informasi itu terbatas, karena diperoleh dalam kondisi yang sulit saat berkomunikasi dengan warga atau aktivis lokal di daerah-daerah.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Anggota Organisasi Demokratik Asyur Abdul Ahad Abdi mengatakan kepada ARA News, semua orang menderita oleh perang selama empat tahun.
“Masjid dan gereja rusak, ulama Muslim tewas secara biadab dalam pemboman teroris, seperti Mohammed Saeed Ramadan Al-Buti, keberadaan Uskup Paul Yazigi dan John Ibrahim yang diculik oleh kelompok tak dikenal, masih belum diketahui,” katanya.
“Kami menyaksikan pemusnahan desa (Kristen) Asyur di Tel Temir dan penculikan puluhan warga sipil di tangan geng ISIS,” kata Abdi. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah