Tel Aviv, MINA – Puluhan negara di Eropa, Amerika dan Asia sedang mengevakuasi warganya dari wilayah Israel ketika perang Israel-Palestina meningkat dan mendekati hari keenam.
Warga negara asing dari lebih dari 25 negara terkena dampak pertempuran tersebut. Al-Monitor melaporkan, Kamis (12/10).
Sementara itu, puluhan maskapai penerbangan internasional telah menangguhkan penerbangan ke dan dari Israel sebagai tanggapan terhadap perang tersebut.
Tercatat, setidaknya 27 negara telah memulai atau berencana mengevakuasi warganya dari Israel.
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Kedutaan Besar Prancis di Tel Aviv mengatakan, penerbangan Air France akan membawa warga negaranya dari kota tersebut ke Paris.
Penerbangan tersebut diperuntukkan bagi orang-orang yang “rentan”, seperti anak di bawah umur tanpa pendamping, wanita hamil, dan mereka yang membutuhkan perawatan medis, menurut sebuah pernyataan.
Pemerintah Jerman mengatakan,maskapai penerbangan Lufthansa akan mengoperasikan penerbangan khusus pada Kamis dan Jumat.
Kementerian Luar Negeri Italia juga mengatakan, tujuh penerbangan disiapkan untuk membawa pulang sekitar 700 warga negaranya.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris
Kementerian Pertahanan Spanyol men-tweet pada Rabu pagi (11/10), sebuah pesawat yang membawa sekitar 200 warga negara Spanyol dan Uni Eropa serta penduduk Spanyol telah tiba di Spanyol dari Israel.
Menlu Spanyol Jose Manuel Albares kemudian men-tweet, pesawat kedua sedang dalam perjalanan ke Israel.
Sebuah pesawat yang membawa 152 warga Portugal mendarat di Lisbon pada hari Rabu, sementara pesawat lain akan membawa pulang warganya pada hari Kamis.
Negara lainnya yang sedang menyiapkan jadwal penerbangan pulang waarga negaranya, di antaranya Swedia, Norwegia, Islandia, Finlandia
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
, Ceko, Polandia, Rusia, Ukraina, Meksiko, Brazil, Paraguay, Argentina, Kolombia, Thailand, Korea Selatan, Australia dan AS. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan