Kairo, 8 Syawal 2013/14 Agustus 2013 (MINA) – Putri salah satu tokoh penting Ikhwanul Muslimin Mesir Muhamad El Beltagy meninggal dalam pembubaran paksa aparat keamanan Rabu pagi (14/8) terhadap demonstran aksi duduk di Rab’ah Adawiyah dan Nahda Square, Kairo.
Asma’ Muhamad El Beltagy yang berumur 17 tahun ditembak di punggung dan dadanya, media melaporkan berdasarkan pernyataan kakak korban.
Serangan berlangsung pukul tujuh pagi berpusat di dua area besar tempat pendukung pemerintahan Mursi melakukan duduk bersama menolak kudeta militer Mesir terhadap Mursi awal Juli lalu, yaitu di Rab’ah Adawiyah dan Nahda Square di Nasr City, Kairo.
Polisi terlihat melemparkan gas air mata dan membubarkan warga secara paksa, di susul dengan sniper di atas gedung-gedung yang menembaki warga, salah satunya Asma’ putra El beltagy.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Sampai saat berita ini diturunkan, Muhamad El Beltagy melaporkan lebih dari 300 warga meninggal dunia sedang ribuan lainnya luka-luka dan ditangkap paksa pihak keamanan.
Kameraman asing Mike Deane yang bekerja untuk Sky News juga dilaporkan meninggal dalam serangan pagi ini.
Pukul empat sore waktu setempat, pemerintah Mesir memberlakukan status darurat Negara yang berlaku untuk seluruh area di Mesir, menyusul Aliansi Nasional Pendukung Legitimasi menyerukan warga Mesir untuk turun ke jalan-jalan guna menghentikan aksi ‘pembantaian’ aparat keamanan terhadap warga yang melakukan aksi damai, lapor media lokal.(T/P03/R2).
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Mi’raj News Agency (MINA)