Qatar Bahas Penggunaan Gas Alam Atasi Krisis Listrik di Gaza

Pembangkit listrik di Gaza (foto: istimewa)

Doha, MINA – Duta Besar Qatar untuk Palestina, Muhammad Al-Emadi melakukan dialog dengan Walid Shaigh, penanggungjawab proyek pembangkit listrik di Gaza untuk membahas langkah pengubahan kerja pembangkit dari minyak bumi ke .

Sebelumnya, Dubes Emadi yang sekaligus Ketua Komite Qatar untuk Rekonstruksi Gaza telah mengusulkan pengubahan tersebut kepada Perdana Menteri Palestina di Ramallah, demikian dikutip dari Palestinian Information Center (Palinfo), Senin (18/11).

Disebutkan, Otoritas Palestina menyetujui usulan tersebut dalam rangkaian visi bersama meringankan beban keuangan, dengan mengaktifkan pembangkit listrik menggunakan gas, untuk memperbaiki kondisi kelistrikan di Gaza.

Ia menyebut, proyek tersebut membawa kebaikan yang banyak untuk Palestina, sehingga memudahkan suplai listrik bagi warga dan kawasan industri dengan biaya ringan dibandingkan saat ini.

Emadi juga mengusulkan penggunaan gas untuk konsumsi rumah tangga dengan biaya lebih murah, hal ini bisa dilakukan dengan sejumlah tahapan proyek khusus di sektor pembangkit listrik.

Gaza mengalami krisis listrik parah, suplai listrik hanya cukup untuk 8 jam ke setiap rumah selama 12 jam, yang dikenal dengan jadwal 8 jam listrik.

Dalam konteks lainnya, Emadi merasa senang atas gencatan senjata yang dicapai di Gaza, pasca-gelombang agresi Israel, dan berharap Qatar mampu bekerjasama dengan lembaga internasional dan PBB untuk berkordinasi dengan otoritas Palestina menyelesaikan krisis kemanusiaan yang dihadapi warga Gaza. (T/Sj/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.