Quraish Shihab: LGBT Adalah Pemutarbalikan Kebenaran Al-Quran

Guru Besar Tafsir UIN Syarifhidayatullah Jakarta, Prof. Dr. H.M. Quraish Shihab
Cendikiawan Muslim Prof. Dr. H.M. .(Foto: Istimewa)

Jakarta, 24 Jumadil Awal 1437/3 Maret 2016 (MINA) – Cendekiawan Muslim Prof. Dr. H. Muhammad Quraish Shihab mengatakan, lesbian, gay, biseksual dan transgender () adalah perilaku menyimpang dan sikap memutarbalikkan fakta kebenaran yang tercantum di Al-Quran.

Doktor ilmu tafsir dari Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir itu menegaskan bahwa di dalam Al-Quran banyak disebutkan perkara menikah antara laki-laki dan perempuan. Pun demikian Rasulullah yang mengajarkan sunnah untuk menikah, Rasulullah menikah dengan wanita.

“Demikianlah perilaku LGBT bertentangan dengan ajaran agama. Maka dapat kita pahami, LGBT telah memutarbalikkan fakta, ini yang harus diketahui setiap orang,” kata Quraish Shihab saat talkshow “Lindungi Keluarga dari Bahaya Radikalisme dan LGBT melalui Pemahaman Al-Quran yang Baik dan Benar” di Islamic Book Fair (IBF) 2016 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (3/3) sore.

Menurutnya, perilaku menyimpang LGBT adalah sebuah kedurhakaan. “LGBT adalah bentuk kedurhakaan kepada Allah. Maka jelas mereka akan menerima hukuman sama dengan orang yang durhaka kepada Allah,” ujarnya.

“Dalam pandangan Islam, LGBT sangat dilarang,” imbuh ulama Indonesia yang juga anggota Dewan Pendiri Majlis Hukamâ al-Muslimîn, sebuah perkumpulan ulama dan tokoh dunia Islam yang baru didirikan di Abu Dhabi Juli 2014 lalu.

Pada kesempatan itu, Quraish Shihab mengungkapkan bahwa dahulu, cuma ada satu negara yang mau mengakui perilaku LGBT ini. “Sementara sekarang lebih dari 100 negara sudah memperbolehkan perilaku ini,” ungkapnya.

Di akhir penyampaiannya, Direktur Pusat Studi Alquran (PSQ) itu menegaskan penolakannya terkait kampanye para pelaku LGBT yang menganggap menolak mereka berarti memusuhi HAM.

“Saya memahami bahwa LGBT tidak sesuai HAM, karena LGBT sendiri memusnahkan populasi manusia, sebagaimana merokok, banyak di setiap tempat tertulis dilarang merokok, itu karena apa? Apakah larangan itu melanggar HAM. Jadi tidak ada alasan HAM,” pungkas Ketua Ikatan Alumni Al-Azhar Cabang Indonesia itu. (L/P011/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.