Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RAJA SALMAN KUNJUNGI OBAMA BAHAS YAMAN DAN IRAN

Admin - Sabtu, 5 September 2015 - 06:31 WIB

Sabtu, 5 September 2015 - 06:31 WIB

701 Views ㅤ

obama-us-news.jpg">obama-us-news-300x209.jpg" alt="salman obama us news" width="300" height="209" />Washington, 21 Dzulqa’dah 1436/5 September 2015 (MINA) – Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud untuk pertama kalinya berkunjung menemui Presiden AS Barack Obama di Gedung Putih, Washington, Jumat (4/9), membicarakan krisis kemanusiaan di Yaman, kesepakatan nuklir Iran dan membahas hubungan bilateral kedua negara.

“Kami berbagi keprihatinan tentang Yaman dan untuk mengembalikan pemerintahan yang dapat meredakan situasi kemanusiaan di sana,” kata Obama singkat kepada wartawan usai pertemuan.

Seperti disebutkan USA News, Obama mengatakan, bahwa perlu mengambil tempat di sebuah waktu yang menantang dalam urusan permasalahan dunia, khususnya Timur Tengah.

Ia juga mengatakan, pembicaraan lainnya menyangkut pentingnya penerapan perjanjian nuklir Iran.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Sementara itu, Raja Salman, dalam sambutan singkatnya melalui seorang penerjemah mengatakan, kunjungannya sebagai tanda dari hubungan mendalam antara kedua negara.

“Saya senang untuk datang ke sebuah negara yang ramah untuk bertemu seorang teman,” katanya. “Kami ingin bekerja sama untuk perdamaian dunia,” ujar Salman.

Arab News menyebutkan bahwa perdagangan dan bisnis antara Arab Saudi dan Amerika Serikat telah berlangsung sejak pembentukan kerajaan modern Arab Saudi tahun 1932. Selama sepuluh tahun terakhir, perdangan bilateral antara kedua negara tersebut telah meningkat dari 26 milyar dollar AS (Rp368 triliun) menjadi 74 milyar dollar AS (Rp1.049 triliun). Terhitung sejak 120 perusahaan Amerika Serikat masuk ke dalam pasar Saudi tahun lalu.

Arab Saudi berencana untuk menginvestasikan lebih dari 150 milyar dollar AS (Rp2.126 triliun) selama dua puluh tahun berikutnya untuk menaikkan infrastruktur, dan perusahaan AS berharap menjadi bagian dari proyek tersebut.

Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza

AS membeli produksi minyak dan gas, dan Arab Saudi membeli senjata AS selama bertahun-tahun. Amerika Serikat menjadi mitra dagang terbesar Arab Saudi terbukti dengan tumbuh 76% sejak awal pemerintahan presiden Obama.

Perjanjian perdagangan dan investasi kerangka bilateral menyediakan forum bagi Amerika Serikat dan Arab Saudi untuk mengeksplorasi cara untuk memajukan hubungan ekonomi kedua negara. (T/mar/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan

Rekomendasi untuk Anda