Abdullah dikabarkan akan bertemu dengan Presiden sementara Mesir, Adly Mansour untuk membahas hubungan dan kerjasama ke depan antara kedua negara.
Perdana Menteri yang dipilih setelah upaya penggulingan Mursi, Hazem al Beblawy, juga akan bertemu dengan Raja Yordania.
Abdullah mengirim Menteri Luar Negerinya, Nasser Gouda ke Kairo pekan lalu untuk menyampaikan pesan pentingnya memperkuat hubungan bilateral dengan pihak penentang Mursi, Adly Mansour.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Yordania merupakan salah satu negara yang mengakui pemerintahan baru hasil kudeta militer Mesir pada awal Juli lalu itu, berbeda dengan negara tetangganya, Turki yang mengatakan kudeta militer atas Mursi adalah ilegal, mengingat Mursi dipilih dengan cara yang sah dan tidak ada paksaan.
Pemerintah Yordania mengucapkan selamat kepada Mansour atas ‘perebutan’ kilat pos barunya sebagai presiden, Egypt Independent melaporkan dan dikutip Kantor Berita Islam Mi’raj News Agency (MINA).
Abdullah datang di tengah jutaan rakyat mayoritas pendukung Mursi yang melakukan protes menolak kudeta militer dan pemerintahan yang dibentuk secara sepihak.
Sementara pemerintah ‘diambil alih’ oleh mayoritas pihak oposisi, pemerintahan setelah kudeta menahan mayoritas petinggi Ikhwanul Muslimin dengan petinggi politik lainnya sehingga tidak memberikan kesempatan untuk duduk sama di pemerintahan.(T/P03/P02)
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)