Raja Yordania Tegaskan Solusi Dua Negara

Amman, MINA – Raja Yordania Abdullah II menegaskan pentingnya terus mendorong solusi dua negara sebagai penyelesian konflik Palestina-Israel.

“Mencapai perdamaian yang adil atas dasar solusi dua negara adalah pilihan strategis kami, dengan cara yang menjamin pembentukan negara Palestina yang merdeka, berdaulat dan layak, pada garis 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya,” ujarnya dalam pidato pelantikan sidang luar biasa kesembilan belas Majelis Nasional (Parlemen):

Dia menambahkan, perampasan hak-hak rakyat Palestina adalah alasan utama mengapa kawasan itu tetap menjadi sandera konflik dan tidak adanya stabilitas. Quds Press melaporkan.

Abdullah menekankan, “Kami tidak pernah dan tidak akan pernah ragu untuk membela Yerusalem, kesucian, identitas dan sejarahnya. Perwalian kami atas situs-situs suci Islam dan Kristen adalah tugas dan komitmen, keyakinan yang teguh, dan tanggung jawab kami selama lebih dari seratus tahun.”

Ia juga mengatakan bahwa Masjid Al-Aqsa dan seluruh kompleks di dalamnya tidak dapat dibagi-bagi.

Yordania mempertahankan haknya untuk mengawasi urusan agama di Yerusalem di bawah Perjanjian Wadi Araba, sebuah Perjanjian Damai Yordania-Israel yang ditandatangani pada tahun 1994.

Pada Maret 2013, Raja Yordania dan Kepala Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menandatangani perjanjian yang memberi Yordania hak untuk “perwalian dan pertahanan Yerusalem dan situs-situs suci” di wilayah pendudukan Palestina. (T/RS2/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)