Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RAKHMON KEMBALI TERPILIH SEBAGAI PRESIDEN TAJIKISTAN

Admin - Kamis, 7 November 2013 - 12:50 WIB

Kamis, 7 November 2013 - 12:50 WIB

479 Views ㅤ

Dushanbe, 4 Muharram 1435/7 November 2013 (MINA) – Presiden Tajikistan Imomali Rakhmon kembali memenangkan pemilu Rabu dengan menerima 83,1 persen suara setelah semua surat suara dihitung, menurut Komisi Pemilihan Umum Pusat (CEC) negara itu.

Rakhmon (61) telah mengemudi bangsa bekas Soviet paling miskin itu sejak 1992. Dia bersaing dengan lima kandidat.

Pemilih di pemilu adalah 86,6 persen, CEC mengatakan pada hari Kamis, Al Jazeera melaporkan yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).

Rakhmon yang telah meningkatkan jumlah dan masa jabatannya dengan merevisi konstitusi melalui referendum, memenangkan 79 persen suara dalam pemilu sebelumnya pada 2006.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

Masa jabatannya berikutnya harus menjadi yang terakhir, menurut konstitusi.

Ancaman Keamanan yang Potensial

Tajikistan dapat menghadapi ancaman keamanan dari kelompok-kelompok bersenjata dari negara tetangga Afghanistan setelah rencana penarikan pasukan pimpinan AS pada 2014.

Hal ini terletak pada rute perdagangan heroin dari Afghanistan ke Rusia dan Eropa.

Negara delapan juta Muslim ini adalah salah satu negara termiskin di antara negara-negara bekas Soviet. Hal ini tergantung pada kiriman uang dari lebih satu juta warga Tajik yang bekerja di Rusia untuk membuat hampir setengah dari PDB nasional.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Moskow yang memimpin Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif, yang menyatukan enam republik Soviet, mengatakan pada September bahwa mereka akan menyediakan Bantuan Tambahan Kolektif ke Tajikistan untuk menjaga perbatasan dengan Afghanistan setelah penarikan sebagian besar pasukan tempur pimpinan AS pada 2014.

Pada bulan Oktober, Tajikistan meratifikasi kesepakatan dengan Rusia di mana tentara Rusia akan ditempatkan di sebuah pangkalan di Tajikistan selama tiga dekade.

Sebagai imbalannya, para pejabat Tajik mengatakan, Rakhmon harus memenangkan kesepakatan yang memungkinkan bebasnya beberapa bea impor produk minyak dan Moskow tidak terlalu keras pada migran Tajik. (T/P09/R2).

 

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

 

Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam

Rekomendasi untuk Anda