Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenag: Literasi Zakat Wakaf Masyarakat Masih Perlu Ditingkatkan

Rendi Setiawan - Kamis, 25 Agustus 2022 - 08:42 WIB

Kamis, 25 Agustus 2022 - 08:42 WIB

2 Views

Jakarta, MINA – Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin menilai, peningkatan zakat/">literasi zakat wakaf masyarakat Indonesia harus menjadi fokus.

Hal ini disampaikan Kamaruddin saat menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Tahun 2022.

“Indikator makro masyarakat Indonesia tentang zakat ini masih perlu terus kita arus utamakan, masih perlu kita tingkatkan. Kita tahu bahwa zakat di Indonesia ini sesungguhnya ekosistemnya sudah sangat komprehensif sekali,” ujar Kamaruddin di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta, Rabu (24/8).

Dia menambahkan, Indonesia memiliki perangkat lengkap untuk meningkatkan zakat/">literasi zakat, seperti Undang-undang (UU) tentang zakat dan lembaga pengelolaan dan penyaluran zakat. Dengan ekosistem selengkap itu, kata dia, seharusnya literasi dan partisipasi masyarakat sudah sangat tinggi.

Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan

“Saya ingin mengambil contoh indikator mikro sederhana saja, perguruan tinggi, misalnya, yang membuka jurusan zakat di perguruan tinggi itu masih sangat terbatas. Seharusnya prodi tentang zakat itu menjadi prodi primadona di negeri ini. Seharusnya, menurut saya, idealnya bahwa jurusan atau prodi zakat wakaf di Indonesia seharusnya menjadi prodi idola, idaman setiap anak-anak kita,” katanya.

Kamaruddin menegaskan, prodi tentang zakat pantas menjadi primadona, sebab potensi zakat di Indonesia begitu besar dan ekosistemnya sudah sangat lengkap.

“Tapi faktanya, anak-anak kita tidak begitu tertarik untuk belajar di prodi zakat ini,” katanya.

“Pertanyaannya adalah mengapa bisa seperti itu? Ini tantangan kita, menurut saya. Di antara sekian banyak tantangan kita adalah bagaimana membuat zakat ini menjadi sebuah profesi yang menarik, profesi yang diminati, bahkan diidolakan oleh anak-anak bangsa kita,” imbuhnya.

Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia

Karenanya, kata Kamaruddin, menjadi tantangan bersama untuk meningkatkan zakat/">literasi zakat wakaf di Indonesia.

“Tantangan kita semua, pemerintah dan juga BAZNAS di seluruh Indonesia adalah bagaimana membangun, meningkatkan literasi anak-anak bangsa ini terhadap zakat,” tegasnya. (L/R2/R1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren

Rekomendasi untuk Anda