Jakarta, 11 Ramadhan 1434/19 Juli 2013 (MINA) – Selama bulan puasa Ramadhan Medical Emergency Committee (MER-C) tetap bertugas menjalankan amanahnya di bidang kemanusiaan di sejumlah lokasi di Indonesia maupun di Jalur Gaza, Palestina.
Di antaranya, pengiriman sejumlah 11 relawan membantu korban gempa di Aceh Tengah, NAD. Mereka terdiri dari : 3 dokter, 4 perawat, 1 psikolog, 1 logistik, 2 driver.
Sejumlah 33 relawan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza selama Ramadhan juga tetap melanjutkan pembangunan, walaupun lebih banyak dilaksanakan malam hari, rilis Presidium MER-C dr. Joserizal Jurnalis,S.Po.T, yang diterima redaksi Mi’raj News Agency (MINA), Kamis (18/7).
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Kegiatan lainnya, penempatan siaga dokter dan perawat di Klinik Sosial MER-C di daerah Timika (Papua), Sorong dan Raja Ampat (Papua Barat).
Menurutnya, MER-C juga menempatkan tenaga medis dokter dan perawat yang bertugas melayani kesehatan dalam program Klinik BNI Berbagi MER-C di 25 wilayah seluruh Indonesia.
Ada juga penempatan seorang relawan teknis yang bertugas mengawasi pembangunan atap Rumah Sakit Galela, Halmahera Utara, Maluku Utara.
“Semoga semua itu menjadi amal shalih bersama, khususnya pada bulan Ramadhan ini,” ujar Joserizal.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Pemasangan Atap RS Galela
Sementara itu di wilayah Timur Indonesia, MER-C tengah melanjutkan pembangunan Rumah Sakit di Galela, Maluku Utara.
Setelah sempat terhenti beberapa saat, atas shadaqah donasi dari masyarakat, RS MER-C di Galela di atas luas bangunan 2.800 m2 memasuki tahap arsitektur.
“Kali ini fokus pekerjaan adalah pemasangan rangkap atap baja ringan dan atap RS berwarna biru. Material rangka baja ringan dan atap semua dipesan dan dibuat di Jakarta,” ujar Jose, sapaan akrabnya.
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia
Catatan laporan MER-C menyebutkan, material pembangunan dikirim menggunakan ekspedisi laut dari Jakarta, yang perjalanannya bisa memakan waktu satu bulan. Material terakhir dilaporkan tiba di Pelabuhan Galela akhir Juni lalu. Sehingga pekerjaan pemasangan atap dimulai Juli saat ini.
Menurutnya, hal ini semua dapat terwujud semata-mata atas pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, juga didukung oleh doa dan shadaqah dari warga lokal, Pemda dan rakyat Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.
Ketua Divisi Konstruksi MER-C, Ir. Farid Thalib mengatakan, Tim MER-C Pusat direncanakan pekan depan berkunjung ke Galela untuk melakukan supervisi pekerjaan atap bangunan. Setelah itu, dalam bulan ini juga berharap izin visa via Mesir bisa keluar, sehingga Tim dapat melakukan supervisi pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza.
Khusus RS Galela, bagi masyarakat yang ingin menitipkan shadaqah donasinya dapat melalaui BNI Cab. Kramat, No. Rek. 0140600983, a/n. Medical Emergency Rescue Committee. (L/P06/R1).
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan
Mi’raj News Agency (MINA)