Jambi, MINA – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ratusan atau 927 hektar lahan gambut terjadi di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi. Kebakaran ini sebagian besar terpantau di lahan gambut dengan kedalaman 100-200 cm.
Askarinta Adi, Koordinator Divisi GIS Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi mengatakan, hingga Kamis (29/8) tim Karhutla masih melakukan pemadaman.
Dari analisis citra satelit sentinel 2, pantauan satelit NOAA, titik panas di wilayah ini mulai tampak pada tanggal tanggal 25 Agustus. Titik panas makin banyak terlihat di tanggal 26 Agustus. Pada tanggal 27 Agustus 2024, kobaran lidah api terpantau satelit sentinel 2.
“Kita melakukan pemantauan sejak beberapa hari ini, apakah titik panas dari satelit NAOO, menggambarkan lahan kebakaran yang terlihat di satelit sentinel 2, kita tunggu tangkapan citra satelit yang baik, dan di tanggal 27 Agustus, terpantau memang ada kobaran api yang melanda wilayah itu,” kata Aska.
Baca Juga: Menag Akan Buka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ
Aska menjelaskan, jika dilihat dari tangkapan citra ini, kebakaran di wilayah ini masih berkemungkinan meluas, karena lidah apinya masih terus bergeser ke arah utara, memasuki perbatasan Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur. Bahkan kebakaran ini sudah meluas meliputi tiga desa yakni, Rantau Panjang, Rondang, dan Londrang.
KKI Warsi melihat jika arah angin ke selatan, kemungkinan api akan cepat ditanggulangi, karena berbatasan langsung dengan Sungai Batanghari. Kebakaran ini juga diduga menjadi penyebab kabut asap yang menyelimuti Jambi, Rabu (28/8).
“Kita berharap Satgas Karhutla dan para pihak yang tengah berupaya memdamkan api ini mampu mengendalikan api dan mengembalikan langit biru kita, apresiasi setingginya untuk para petugas,” kata Aska.
Sementara itu, Kaur Pensat Bidang Humas Polda Jambi Kompol Erwandi mengatakan bahwa saat ini petugas Karhutla masih berupaya melakukan proses pemadaman. Namun, dari dari data yang dihimpun sementara dari versi Satgas Karhutla luas kebakaran lahan hanya 80 hektare.
Baca Juga: Presiden Prabowo Bertekad Perangi Kebocoran Anggaran
“Yang sedang berlangsung di Desa Rantau Panjang sekitar 80 hektare. Sampai kini tim Karhutla masih melakukan upaya pemadaman,” ujarnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Basah