RATUSAN MIGRAN HILANG DI LAUT MEDITERANIA

Petugas Palang Merah Italia menggendong bayi yang terbungkus selimut setelah para migran dari Libya mendarat di pelabuhan Porto Empedocle, Sisilia, Italia, Senin, 13 April 2015. (Foto: AP)
Petugas Palang Merah menggendong bayi yang terbungkus selimut setelah para dari Libya mendarat di pelabuhan Porto Empedocle, Sisilia, Italia, Senin, 13 April 2015. (Foto: AP)

Roma, 1 Rajab 1436/19 April 2015 (MINA) – Ratusan orang migran dilaporkan hilang dan dikhawatirkan tewas setelah kapal mereka terbalik di lepas pantai Libya.

Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Ahad (19/4), diperkirakan 700 orang naik perahu, namun hanya 28 orang yang berhasil diselamatkan.

Juru bicara lembaga pengungsi PBB UNHCR Carlotta Sami mengkonfirmasi kepada saluran berita Sky TG24, hanya 28 orang yang selamat dari kapal karam.

Penjaga pantai Italia mengatakan dalam sebuah pernyataan, 24 mayat juga telah ditemukan.

“Perdana Menteri Malta, Joseph Muscat melaporkan tragedi kapal terbalik dengan 650 pengungsi di perairan Libya. Sejauh ini hanya sedikit yang telah diselamatkan,” tulis Carl Bildt, diplomat Swedia di Twitter, mengutip pernyataan Perdana Menteri Malta.

Website Times Malta melaporkan, insiden itu terjadi di daerah lepas pantai Libya, 193 km sebelah selatan dari Pulau Lampedusa, Italia.

Tragedi itu terjadi di tengah gelombang migran yang berusaha meninggalkan Libya untuk mencapai pantai Italia.

Kontributor Al Jazeera, Paul Brennan  melaporkan dari Catania, lepas pantai selatan Italia, cuaca cerah dan baik pada Sabtu, namun kemudian berubah mendung dan berawan serta laut berubah berombak.

Dia mengatakan, laporan menunjukkan sebuah kapal Portugis meminta penumpang kapal migran bergeser ke satu sisi, karena mengganggu rute kapal besar yang membawa muatan berat hingga menyebabkan perahu migran tenggelam.

Semakin banyak migran yang melarikan diri dari konflik di Afrika Utara dan Timur Tengah, mereka menjadikan Eropa sebagai tempat tujuan pelarian melalui Libya lalu menyeberang ke Italia untuk mencapai Benua Biru.

Namun Laut Mediterania menjadi medan penyeberangan yang sangat berbahaya bagi para migran.

Sekitar 18 kapal terlibat dalam misi penyelamatan dan tim juga telah mengirimkan sinyal marabahaya kepada kapal-kapal lain di daerah laut tersebut.

Sekitar 13.000 migran telah diselamatkan di laut selama sepekan terakhir. Sejauh ini, setidaknya 900 orang tewas tahun ini karena perahu terbalik. (T/P001/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0