RATUSAN ORANG HANCURKAN MASJID DI MANDALAY

Pasukan keamanan dalam kerusuhan baris gigi di Mandalay pada tanggal 5 Juli, menyusul pecahnya kekerasan komunal di sana pada tanggal 1 Juli (Photo: The Irrawaddy)
Pasukan keamanan dalam kerusuhan berbaris di Mandalay pada tanggal 5 Juli, menyusul pecahnya kekerasan komunal di sana pada tanggal 1 Juli (Photo: The Irrawaddy)

Mandalay, 27 Dzulqadah 1435/22 September 2014 (MINA) – Sekitar 100 orang merusak sebuah rumah, toko dan pada di sebuah kota kecil dekat tujuan wisata terkenal Bagan, setelah rumor menyebar seorang pria memukuli pembantu Buddha dalam kasus terbaru dari kekerasan terjadi di Myanmar.

Keamanan telah dikerahkan dan situasi dilaporkan tenang pada Ahad malam, tidak ada cidera atau kematian akibat insiden tersebut.

Menurut saksi di Myit Chay, seperti yang dilaporkan situs Irrawaddy yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) mengatakan, massa yang marah berkumpul dan menyerang masjid kota pada Sabtu malam, setelah berita menyebar seorang pria Muslim bernama Moe Win telah pembantu Buddha karena meminta gaji.

“Kabar gadis Buddha dipukuli menyebar sejak Sabtu malam. Massa berkumpul dan melemparkan batu di rumah dan toko mereka, “kata seorang saksi mata.

Seorang petugas jaga dari kepolisian Myit Chay membantah rumor bahwa gadis itu dirawat di rumah sakit.

“Sebenarnya, gadis itu tidak dirawat di rumah sakit. Tapi dia bilang dia dipukuli dan menderita sakit di lengan dan dadanya. Kami berusaha untuk mengambil tindakan medis, “katanya.

Warga Myit Chay mengatakan rumah Moe Win dan toko yang dimiliki oleh saudaranya diserang, seperti masjid kota. Polisi memperkirakan kerusakan bernilai 400.000 kyat (US $ 400).

“Sesepuh kota mendesak orang-orang untuk kembali ke rumah guna mencegah kekerasan yang meluas,” kata seorang warga.

Menurut sumber kepolisian, Moe Win dan istrinya ditangkap pada Ahad, dan menghadapi empat tuduhan di bawah KUHP Myanmar sehubungan dengan dugaan penganiayaan pembantu.

Kepala Menteri Divisi Magwe, Phone Maw Shwe, melakukan kunjungan ke Myit Chay, meminta warga untuk mencegah penyebaran kekerasan di luar kota.

Situasi saat ini sudah terkendali, dengan hadirnya keamanan di kota didukung oleh polisi di distrik Pakokku. Pakokku terletak sekitar 20 km sebelah timur dari Myit Chay.

Pasukan keamanan dikerahkan di Myit Chay, dan Pakokku untuk mencegah penyebaran potensi bentrokan.

Serangan massa  tersebut bukan insiden terbaru sejak kekerasan antara umat Buddha dan Muslim di Myanmar, kasus serupa juga terjadi di hampir puluhan kota di Myanmar selama dua tahun terakhir.

Mandalay merupakan tempat paling sering terjadinya kerusuhan. Adnya isu seorang pria Muslim memperkosa pembantu dan ketika diselidiki ternyata isu tersebut palsu.(T/P004/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0