New York, MINA – UN Women memperingatkan bahwa ratusan ribu atau sedikitnya 557.000 perempuan di Gaza saat ini mengalami kerawanan pangan.
Berdasarkan laporan Kantor Berita Palestina WAFA pada Kamis (27/6) kemarin, Badan PBB untuk Perempuan di New York mencatat bahwa banyak ibu dan perempuan dewasa di sana sering kali memprioritaskan memberi makan orang lain, menghadapi kesulitan yang lebih besar daripada laki-laki dalam mengakses pasokan makanan yang cukup, demikian keterangan yang dikutip MINA.
Menurut temuan badan PBB tersebut, banyak perempuan di Gaza terpaksa melewatkan makan atau mengurangi asupan makanan mereka sendiri untuk memastikan anak-anak mereka diberi makan.
“Tantangan-tantangan ini sangat membatasi akses mereka ke layanan penting, membahayakan kesehatan dan keamanan gizi mereka, dan meningkatkan kerentanan mereka terhadap kekerasan berbasis gender,” kata badan tersebut.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
UN Women menguraikan lima fakta utama yang menggambarkan dampak kerawanan pangan terhadap perempuan di Gaza, yaitu:
Beban Perawatan: Perempuan berjuang untuk melindungi kesejahteraan anak-anak mereka, baik secara fisik maupun emosional, sambil memikul tanggung jawab tambahan untuk mengasuh dan mengerjakan tugas-tugas rumah tangga, terutama dalam kondisi tempat tinggal yang padat.
Kesehatan fisik dan penurunan berat badan: Kerawanan pangan dan malnutrisi yang meluas terjadi di Gaza, dengan 7 dari 10 perempuan melaporkan penurunan berat badan dalam 30 hari terakhir, dan lebih dari setengahnya mengalami pusing yang sering.
Bantuan pangan: Lebih dari 80% responden bergantung pada bantuan pangan sebagai sumber gizi utama mereka. Namun, 87,3% percaya bahwa distribusi bantuan pangan tidak memperhitungkan jumlah keluarga secara adil, dengan 83,5% menyatakan bahwa bantuan tersebut tidak memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka secara memadai.
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Komplikasi pada kehamilan, persalinan, dan pascapersalinan: Perempuan hamil dan menyusui menghadapi risiko kesehatan yang tinggi karena perawatan kesehatan dan gizi yang tidak memadai. 76% perempuan hamil menderita anemia, sementara 99% berjuang untuk mendapatkan suplemen gizi, yang membahayakan kesehatan ibu dan bayi.
Akses dapur dan metode memasak yang tidak aman: Hanya sepertiga responden yang memiliki dapur dan fasilitas memasak yang layak, dengan 69% menggunakan metode memasak yang tidak aman seperti menggunakan kayu atau membakar sampah, yang menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Perempuan yang bertanggung jawab atas persiapan makanan sering kali terpapar asap dan polutan berbahaya, yang menyebabkan masalah pernapasan dan masalah kesehatan lainnya.
Badan PBB untuk Perempuan menyerukan perhatian dan dukungan internasional yang mendesak untuk mengatasi krisis kerawanan pangan yang kritis yang memengaruhi perempuan di Gaza.
Laporan tersebut menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk distribusi bantuan pangan yang adil, peningkatan layanan kesehatan, dan langkah-langkah untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan perempuan dan keluarga mereka di tengah konflik yang sedang berlangsung dan tantangan kemanusiaan. []
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris
Mi’raj News Agency (MINA)