Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratusan Ribu Warga AS Protes Trump di Washington

Rudi Hendrik - Ahad, 22 Januari 2017 - 18:00 WIB

Ahad, 22 Januari 2017 - 18:00 WIB

390 Views

Ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan Washington pada Sabtu (21/1) untuk memprotes Donald Trumps. (Foto: Al Jazeera)

ANTI-TRUMP-2.png" alt="" width="656" height="338" /> Ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan Washington pada Sabtu (21/1) untuk memprotes Donald Trumps. (Foto: Al Jazeera)

 

Washington, 23 Rabi’ul Akhir 1438/ 22 Januari 2017 (MINA) – Ratusan ribu orang tumpah ruah di jalanan ibu kota Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (21/1) melakukan aksi jalan kaki mempotes Presiden Donald Trump, sehari setelah ia menjabat.

Demonstrasi ini mengikuti aksi anti-Trump serupa yang berlangsung di kota-kota di Afrika, Asia dan Eropa.

Wanita dan pria dari segala usia turun ke jalan Washington, mereka mengumpulkan isu-isu seperti HAM, hak-hak reproduksi perempuan dan imigrasi.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Pawai manusia itu memenuhi sepanjang National Mall dan hamparan taman. Mereka berjalan dari Gedung Kongres menuju Gedung Putih, dan tumpah ke Pennsylvania Avenue, jalan tempat presiden baru tinggal.

Massa juga memenuhi jalan depan hotel milik Trump di Washington.

Pengunjuk rasa membawa tulisan-tulisan yang berbunyi seperti “Hak-hak perempuan adalah hak asasi manusia”, “Hancurkan dinding, jangan membangunnya”, dan lainnya.

Sophie Walker, pemimpin Partai Kesetaraan Perempuan mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pengunjuk rasa berkumpul untuk menunjukkan kesatuan mereka.

Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri

“Kami di sini untuk memprotes kebencian dan divisi yang Donald Trump kedepankan dalam politiknya,” katanya. “Kami di sini untuk berbaris melawan xenofobia yang meningkat di negara ini. Kami di sini untuk berbaris melawan normalisasi rasisme dan kebencian terhadap wanita dan seksisme.”

Banyak peserta aksi yang mengenakan topi rajutan merah muda bertelinga kucing “pus”, referensi untuk Trump yang diduga telah melakukan kekerasan seksual, sebagaimana pernyataannya dalam sebuah video yang dipublikasikan kepada publik sepekan sebelum pemilu.

Dalam video itu, Trump mengatakan bahwa ia meraih perempuan dengan alat kelamin tanpa persetujuan mereka. Perkataan itu telah memicu kemarahan publik. (T/RI-1/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Kolom
Kolom
Eropa