Demo Tuntut Pembukaan Perlintasan Rafah

Aksi protes di Gerbang (Quds Press)

 

Rafah, MINA  – Ratusan warga Gaza mengambil bagian pada hari Ahad (7/1/2018) dalam sebuah aksi di luar gerbang Rafah, menuntut agar perlintasan dibuka untuk mengakhiri krisis kemanusiaan di daerah Gaza yang sudah lama diblokade Israel.

Para demonstran memegang spanduk yang menyerukan agar fihak berwenang mengizinkan pasien, mahasiswa dan kasus kemanusiaan, untuk melewati gerbang menuju . Kantor Berita MINA melaporan dari sumber Quds Press.

“Kami datang ke sini hari ini untuk mengirim pesan kepada pihak berwenang Mesir tentang perlunya membuka persimpangan Rafah untuk kasus-kasus kemanusiaan dan pasien darurat,” kata mahasiswa Mohammad Nabil.

Banyak dari mahasiswa berada di balik gerbang karena penutupan perlintasan menyebabkan mereka tidak dapat melanjutkan pendidikannya.

Mereka berencana mendirikan tenda permanen di depan gerbang penyeberangan Rafah untuk menegaskan tuntutan mereka.

Lebih dari 30.000 warga Palestina, kebanyakan pelajar, pasien dan kasus kemanusiaan, berada dalam daftar antri keluar Gaza di Kementerian Dalam Negeri Palestina. Sementara ribuan orang lainnya sedang menunggu di wilayah Mesir untuk kembali ke .

Penyeberangan Rafah, satu-satunya jalan keluar Jalur Gaza menuju dunia luar, telah ditutup sejak Maret 2017 lalu, dan dibuka sesekali saja. Pihak berwenang Mesir menutupnya sejak musim panas 2013.

Pada tanggal 12 Oktober 2017, Fatah dan Hamas menandatangani sebuah perjanjian rekonsiliasi nasional yang disponsori Mesir, yang menetapkan bahwa penyeberangan akan diserahkan ke Kementerian di Jalur Gaza pada tanggal 1 November. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)