Tel Aviv, MINA – Ratusan warga Palestina di wilayah pendudukan Israel melakukan protes pada Jumat (12/2) terhadap kegagalan polisi atas kekerasan bersenjata dan penyebaran senjata api di antara geng yang beroperasi di desa-desa Palestina.
Protes meletus di beberapa kota dan desa termasuk Umm al-Fahm, Kafr Qara dan Tamra. MEE melaporkan.
Dilaporkan sebelumnya, seorang warga Palestina, Ahmed Hijazi (22) tewas dalam baku tembak polisi dengan orang-orang bersenjata bertopeng pada awal Februari.
Demonstran menutup Jalan 65 dekat Kafr Qara dan Umm al-Fahm di wilayah Wadi Ara, jalan raya penting yang menghubungkan pantai dengan wilayah timur Israel.
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Di Umm al-Fahm, kota Palestina terbesar di daerah Wadi Ara, ratusan warga Palestina berpartisipasi dalam protes untuk hari Jumat kelima berturut-turut.
Para pengunjuk rasa melakukan salat Jumat di depan gedung kotamadya Umm al-Fahm sebelum berdemonstrasi di depan kantor polisi Israel.
Demonstrasi lain diadakan di Baqa Al-Gharbiyye, Kafr Qasim dan Al-Mashhad.
Otoritas Israel mengerahkan pasukan khusus di Umm al-Fahm dekat kantor polisi dan pintu masuk kota, menggunakan gas air mata untuk membubarkan para demonstran.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Para demonstran menyerukan “perlindungan internasional” dari PBB.
Penduduk Tamra mengatakan pembunuhan Hijazi berlanjut pada banyaknya ancaman yang berkembang dari kejahatan terorganisir di desa-desa Palestina.
“Kami akan terus melakukan protes dan pemogokan damai, menyerukan kepada pemerintah dan polisi Israel untuk menyita semua senjata di komunitas warga,” ujar Suhail Diab, kepala kotamadya Tamra.
“Kami selalu mengatakan bahwa kami menginginkan komunitas tanpa senjata. Kami adalah satu bangsa, satu keluarga, satu darah dan satu agama dan kami harus terus melanjutkan perjuangan damai ini,” lanjutnya.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Sejak Januari, 12 warga Palestina di Israel telah tewas dalam bentrokan bersenjata atau sebagai akibat dari aktivitas kriminal dalam berbagai insiden.
Insiden penembakan itu dikecam oleh beberapa anggota Knesset Arab dan kelompok kanan.
Kelompok hak asasi berbasis Haifa, ‘Adalah mengecam pembunuhan Hijazi pada saat itu.
“Sudah terlalu lama, Israel telah mengabaikan masalah kekerasan internal dalam komunitas Arab dan tidak mengambil tindakan apa pun untuk mengekang kekerasan,” ujar pernyataan ‘Adalah. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Mi’raj News Agency (MINA)