Relawan RSI Gaza: Perbedaan Karakter Orang Palestina-Indonesia Kuatkan Persaudaraan

Lampung Tengah, MINA – Seorang Relawan Pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) Gaza, Palestina, Mustaqim Darkan, pada Kamis (1/10) menyampaikan perbedaan karakter orang Palestina dan warga Indonesia.

Mustaqim yang baru saja tiba di Indonesia pada Rabu (30/9), menceritakan berbagai pengalamannya setelah 19 bulan berada di Gaza, dalam misi pembangunan RSI tahap dua, tepatnya di Beit Lahiya, Gaza Utara.

Dia mengatakan, orang-orang Palestina memiliki akhlak yang luar biasa baik dan juga teguh pendirian, sikapnya yang tegas membuat kami para banyak mengambil pelajaran dari mereka.

“Jadi orang-orang Palestina yang berada bersama kami, membantu pembangunan rumah sakit di sana, itu sangat akrab dan saling menyayangi, meskipun karakter kami berbeda,” kata Mustaqim saat menceritakan pengalamannya di desa kelahirannya, Bangun Rejo, Lampung Tengah.

Dia mengungkapkan, orang-orang Palestina merasa senang dengan orang Indonesia, karena karakternya yang ramah dan murah senyum.

“Sangat jelas sekali perbedaan karakter kami dengan di sana, tetapi karena hal perbedaan itulah, kami jadi saling menyayangi, dan kami juga mengambil pelajaran dari itu,” ungkapnya.

Karakter orang Palestina yang keras dan teguh pendirian, membuat kami belajar bahwa mereka memiliki karakter seperti itu supaya Zionis Israel tidak semena-mena menganiaya mereka.

“Ketegasan dan sifat kerasnya mereka tidak lain sebagai bentuk pembelaan diri, karena kalau tidak keras, maka mereka akan tertindas dan semakin teraniaya,” jelasnya.

Di samping sifat keras mereka, ketika terjadi konflik atau perbedaan pendapat di antara mereka, saat itu juga diucapkan selawat kepada Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wassalam, maka mereka akan saling berdamai dan saling mengalah.

“Sifat seperti itulah yang kami kagum terhadap mereka, saat mereka berdebat, lalu disebutkan selawat, sudah, mereka akan berdamai,” katanya.

“Suatu ketika kami tanya kepada salah satu warga Palestina mengapa bisa seperti itu? Beliau menjawab, kami mencoba mengikuti akhlak Rasulullah,” ujarnya.

Selain itu, Mustaqim mengungkapkan, mengenai sifat keteguhan mereka, itu ternyata sudah tertanam sejak kecil.

“Sampai suatu saat kami bertanya kepada anak-anak Palestina, Masjid Al-Aqsa milik siapa? Lantas anak-anak itu menjawab, Al-Aqsa milik kami,” ujar Mustaqim.

“Mereka begitu teguh, bahkan ketika mereka tidak diperbolehkan masuk ke Masjidil Aqsa, mereka tetap berkata bahwa Masjid itu milik kami, artinya itu milik kaum Muslimin seluruh dunia,” ungkapnya.

Selain Mustaqim, berikut adalah nama-nama relawan RSI-Gaza yang pulang pada Rabu, (30/9): Ir Edi Wahyudi Darta, Abdul Hadi Bujang, Ade Jalaluddin Didi, Agus Manja Husaini, Agus Supriyono, Edy Siswanto, Nasrullah Saukani, Osamah Dakam M, Parmo Abdurrahman, Sobar Muslim, Sumadi, Wahyo, Jamari Tamrin, Luthfi Paimin, Miyanto Modo, Muhamad Gulam, Mulkan Muhamad, dan Mulyadi bin Sono. (L/R12/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Comments are closed.