Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Republik Fiji Kunjungi NTT, Belajar Penanganan Bencana

Arina Islami - Kamis, 12 September 2024 - 23:26 WIB

Kamis, 12 September 2024 - 23:26 WIB

25 Views

Penjabat gubernur NTT Andriko Noto Susanto (kanan) bersama Menteri Pengembangan Desa, Maritim dan Penanggulangan Bencana Republik Fiji, Sakiasi Raisevu Ditoka (kiri) bersalaman saat bertemu di ruangan Pj Gubernur NTT di Kupang pada Kamis, 12 September 2024. [Foto: Humas Pemprov NTT]

Kupang, MINA – Rombongan dari Republik Fiji berkunjung ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam rangka mempromosikan kolaborasi regional di Asia Pasifik dan belajar soal penanganan kebencanaan.

Menteri Pengembangan Desa, Maritim dan Penanggulangan Bencana Republik Fiji, Sakiasi Raisevu Ditoka, mengatakan, kehadiran di NTT bertujuan untuk melakukan kunjungan belajar terkait sistem penanggulangan bencana.

“Ini juga menjadi kesempatan bagi kami untuk memperkuat kolaborasi bersama di masa yang akan datang,” ujarnya di Kupang pada Kamis (12/9), melansir Antara.

Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto saat menyambut kedatangan rombongan tersebut mengatakan, NTT adalah salah satu wilayah rawan bencana di Indonesia.

Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan

“Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI) BNPB menunjukkan selama periode 2001 – Agustus 2024 telah terjadi sebanyak 1.089 kejadian bencana di Provinsi NTT, yang didominasi oleh bencana hidrometeorologis terutama cuaca ekstrem, banjir, dan tanah longsor,” kata dia.

Sedangkan berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB), sepanjang tahun ini saja NTT telah mengalami delapan jenis bencana yang berdampak pada korban jiwa, kerusakan fasilitas dan infrastruktur, serta pengungsian.

Andriko mengatakan, Pemprov NTT terus berupaya untuk mencegah dan melakukan penguatan dalam penanggulangan bencana melalui upaya memperkuat Pusdalops PB untuk manajemen data dan informasi serta peringatan dini.

Selain itu juga memperluas jangkauan komunikasi, informasi dan edukasi kebencanaan melalui kerja sama dengan media, memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait, serta memperkuat resiliensi komunitas lewat simulasi-simulasi.

Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama

Kemudian, program desa tangguh bencana, program Satuan Pendidikan Aman Bencana dan melaksanakan penguatan manajemen pengetahuan kebencanaan.

Andriko menambahkan, berbagai upaya itu berkontribusi untuk menurunkan Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI) Provinsi NTT yang terus menurun dalam delapan tahun terakhir, yang menunjukkan manajemen kebencanaan semakin membaik. Tahun 2023 IRBI NTT mencapai 132,81 dengan kategori sedang.

“Kita berharap angka ini akan semakin turun seiring dengan semakin meningkatnya kualitas manajemen dan mitigasi bencana yang terus kita lakukan,” ujarnya.

Andriko berharap Pemerintah Republik Fiji dapat memperoleh pengetahuan yang bermanfaat untuk pencegahan dan penanggulangan bencana selama beberapa hari berada di Kota Kupang.[]

Baca Juga: Industri Farmasi Didorong Daftar Sertifikasi Halal

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Cuaca Jakarta Cenderung Mendung, Sebagian Hujan Ringan Sore Hari

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki NTT (foto: BNPB)
Indonesia
Indonesia
Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki NTT (foto: BNPB)
Indonesia
MINA Health
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
girl's hand holding
Khadijah
Indonesia