RI-Swedia, Indonesia Pastikan Iklim Positif Bagi Investor

(Foto: kemlu)

Stockholm, 22 Jumadil Akhir 1438/21 Maret 2017 (MINA) – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal () Thomas Lembong memastikan Indonesia sebagai negara yang sangat aman, stabil dan reformis. Kondisi yang kondusif ini, perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Swedia.

“Reformasi dan keterbukaan yang dilaksanakan oleh pemerintah semenjak dua tahun belakangan ini telah menciptakan iklim yang sangat positif bagi investor,” kataThomas Lembong dalam rangkaian pertemuannya dengan CEO dari sejumlah perusahaan terkemuka Swedia, di Stockholm (20/3).

Perusahaan papan atas yang ditemuinya yaitu SAAB, Astra Zeneca, LFV, Ericsson, IKEA, ABB, Forsway, Scania, SEB, dan Education First, demikian keterangan pers Kemluseperti dikutip MINA, Senin (21/3).

Lembong menjelaskan, tugasnya saat ini adalah untuk menerjemahkan keinginan dan komitmen dari investor di negara-negara yang dikunjungi menjadi realita. Sejalan dengan itu, langkah-langkah reformasi melalui keterbukaan dan simplifikasi prosedur yang dilakukan oleh BKPM telah semakin mempermudah proses berinvestasi di Indonesia.

Dalam catatan kalangan swasta Swedia, dengan mulai diberikannya perhatian lebih oleh pemerintah Indonesia ke sektor pariwisata, sejumlah peluang terkait dukungan infrastruktur pariwisata seperti pesawat dan peralatan komunikasi pesawat dapat diambil oleh SAAB.

Dubes RI untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia, Bagas Hapsoro, yang mendampingi Kepala BKPM dalam pertemuan itu menuturkan, Indonesia merupakan mitra yang sangat tepat bagi Swedia. Khususnya, untuk mengukuhkan diri di wilayah Asia, mengingat kelebihan-kelebihan yang ditawarkan oleh Indonesia.

Kondisi perekonomian Swedia yang terus mengalami perbaikan serta kelebihan-kelebihannya di berbagai bidang manufaktur berteknologi tinggi membuat Swedia memiliki kesempatan besar untuk terus mengembangkan dan memperluas keberadaannya melalui investasi di Asia melalui Indonesia.

“Oleh karenanya, pertemuan langsung dengan pimpinan BKPM ini kiranya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pihak Swedia,” kata Dubes Bagas kepada para pengusaha Swedia

Kurang dari sebulan, sebelumnya Menteri Energi Swedia, Ibrahim Baylan, berkunjung ke Indonesia dan menandatangani kesepakatan dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI di Jakarta.

Di samping bidang energi, terdapat peluang besar bagi investor Swedia di bidang transportasi dan teknologi komunikasi, kelistrikan, kesehatan, dan produk-produk manufaktur lainnya.​

Selama ini, beberapa investor dari Swedia telah menanamkan modalnya di Indonesia di antaranya di sektor ritel furniture yakni Ikea, kemudian produsen otomotif Volvo, dan home appliance Electrolux. Mayoritas investasi yang dilakukan bukan dalam bentuk produksi dan masih berkisar di sektor perdagangan. dalam waktu lima tahun terakhir, investasi Swedia di Indonesia telah mencapai 12,4 juta dolar AS.

“Diharapkan perusahaan-perusahaan Swedia dapat menambah investasinya di Indonesia agar angka tersebut dapat terus mengalami peningkatan,” kata Dubes Bagas. (T/R01/RS1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)