Ribuan Massa Aksi Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Sejumlah peserta aksi solidaritas di Kedubes AS. Foto: Royhanul Iman/MINA

 

Jakarta, MINA – Ribuan massa yang tergabung dari berbagai macam ormas melakukan aksi solidaritas di depan Kedubes AS di Jakarta, Jumat (8/12), terkait keputusan sepihak Presiden Donald Trump yang menganggap sebagai ibukota Israel.

Berbagai ormas yang hadir di antaranya Aqsa Working Group (AWG), Nahdlatul Ulama (NU), Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA), Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK).

Ketua AWG Agus Sudarmadji selaku Koordinator Lapangan mengatakan, keputusan Trump terkait pemindahan ibukota Israel ke Yerusalem juga rencananya memindahkan kedutaanya ke kota tersebut menyalahi Hukum Internasional.

“Kami mengimbau agar seluruh warga dunia menolaknya dan sama-sama melindungi Yerusalem dari kekuatan imperialisme menguasai tanah suci secara ilegal,” katanya.

Ia menambahkan, Trump juga dinilai dapat merusak perdamaian yang ada dan dapat menimbulkan konflik di seluruh dunia terutama di Timur Tengah.

Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Asep Irfan Junaidi mengatakan, NU ikut berpartisipasi karena kepeduliannya terhadap kaum muslimin juga atas instruksi dari kiyai-kiyai NU.

“Massa dari NU ikut sekitar 520 orang. Dari GP Anshor, Banser, IPNU, dan IPPNU,” katanya.

Irfan yang juga ikut berorasi di depan ribuan masyarakat ini mengatakan, NU mengutuk keras pernyataan Donald Trump tersebut. Menurutnya, selain melanggar keputusan PBB, itu juga merenggut hak-hak kemerdekaan warga Palestina.

Ia juga meminta kepada pemerintah Indonesia untuk memutus hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat jika Donald Trump tidak membatalkan keputusan tersebut.

Selain memindahkan ibukota Israel ke Yerusalem, Amerika Serikat juga berencana akan memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem.

“Kita meminta kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk secara tegas mengambil sikap, meninjau kembali hubungan diplomatik dengan Amerika untuk melarang semua perusahan multi nasional agar tidak beroperasi di dunia ini jika memang mereka masih tetap tidak mencabut status Palestina sekarang ini,” katanya.
(L/R08/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.