Ribuan Warga Israel Demo Menentang Pemerintah Koalisi

Tel Aviv, MINA – Ribuan melakukan pada Sabtu (25/4) menentang kesepakatan pembentukan pemerintah koalisi yang membuat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tetap berkuasa sebagai Perdana Menteri.

Para pengunjuk rasa menentang Netanyahu sebagai perdana menteri sementara dia adalah seorang tersangka kriminal. Al Jazeera melaporkan.

Para pengunjuk rasa mengatakan, perjanjian pemerintah persatuan, memberi Netanyahu pengaruh atas penunjukan hakim dan pejabat hukum, sebagai hal “menghancurkan demokrasi” dan dimaksudkan untuk menyelamatkan Netanyahu dari masalah hukumnya.

Netanyahu dijadwalkan akan menghadapi persidangan bulan depan atas tuduhan penipuan, pelanggaran kepercayaan dan menerima suap. Sementara dia membantah melakukan kesalahan.

Protes warga memenuhi pusat Rabin Square Tel Aviv, deganm barisan menjaga jarak satu sama lain sejalan dengan peraturan kesehatan yang berlaku dalam usaha memperlambat penyebaran virus corona.

Para pengunjuk rasa, mengenakan masker wajah, mengibarkan bendera Israel dan tanda-tanda menyerukan Netanyahu bertindak korupsi.

Netanyahu sebagai pimpinan Partai Likud dan mantan Panglima Militer Benny Gantz, pemimpin partai Biru dan Putih, menandatangani perjanjian koalisi termasuk pembagian kekuasaan pada hari Senin (20/4). Kemudian Partai Buruh yang merupakan partai gurem dengan hanya tiga kursi di Parlemen juga ikut koalisi ini agar koalisi mempunyai kursi 60+1 di Parlemen sebagai syarat minimal berhak membentuk pemerintah.   (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)