Yerusalem, MINA – Ribuan warga Israel melakukan protes di luar kediaman resmi Perdana Menteri di Kota Yerusalem pada Sabtu malam (5/9), mendesak pengunduran diri Benjamin Netanyahu dari jabatannya.
Protes massal turun ke jalan berlangsung ketika pemerintah Israel sedang kewalahan mengatasi rekor infeksi virus Covid-19. ABC News melaporkan.
Para pengunjuk rasa memprotes ketidakmampuan penanganan Netanyahu atas krisis virus Corona, yang telah menyebabkan melonjaknya pengangguran. Ditambah Netnyahu terjerat tuduhan kasus korupsi.
Para pengunjuk rasa memegang spanduk dalam bahasa Ibrani bertuliskan “Revolusi,” “Keluar dari sini” dan “Cukup denganmu.”
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Kerumunan massa yang lebih kecil juga berkumpul di jembatan dan persimpangan di seluruh negeri juga menyerukan agar Netanyahu mundur.
Pemerintah Netanyahu dianggap gagal memulihkan kembali ekonomi dan sekarang menghadapi wabah yang lebih parah.
Jumlah korban tewas telah melampaui 1.000 orang, maka pemeritah sedang mempertimbangkan penguncian baru untuk menghentikan lonjakan cepat infeksi harian.
Israel saat ini memiliki lebih dari 26.000 pasien COVID-19 aktif.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Meskipun demonstrasi sebagian besar berlangsung damai dalam beberapa pekan terakhir, pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di beberapa lokasi.
Sedikitnya 13 penangkapan dilakukan, termasuk seorang pria yang menurut polisi “berpakaian seperti wanita dengan cara yang provokatif.”
Polisi juga mengatakan dua petugas terluka ringan ketika kerumunan membobol blokade polisi.
Netanyahu menyebut para pengunjuk rasa sebagai “anarkis.”
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Dia berjanji untuk tetap menjabat meskipun sebagai tertuduh sejak tahun lalu dalam kasus-kasus penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga investigasi korupsi.
Netanyahu membantah tuduhan tersebut, dan menyebut mereka sebagai “perburuan penyihir” dan mengecam pengadilan, penegakan hukum dan media. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza