Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan Warga Yordania Demo Menentang Perjanjian Gas Israel

Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 18 Januari 2020 - 05:48 WIB

Sabtu, 18 Januari 2020 - 05:48 WIB

7 Views

Amman, MINA – Ribuan warga Yordania berpartisipasi dalam aksi massa, yang dimulai setelah salat Jumat (17/1), di depan Masjid Al-Husseini di ibu kota, Amman, menentang perjanjian gas yang ditandatangani pemerintah dengan pendudukan Israel.

Para peserta aksi menuntut perlunya menghentikan perjanjian itu dan meminta pertanggungjawaban pejabat dan penandatangan perjanjian. Quds Press melaporkan.

Aksi yang disebut dengan “Kampanye Nasional untuk membatalkan perjanjian gas dengan pendudukan”, diikuti para pemimpin terkemuka dari gerakan Islam, organisasi pemuda, dan aktivis.

Para peserta meneriakkan pawai, “Keluarlah dari perjanjian…. Wahai negaraku, gas musuh memalukan”.

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

Di antara peserta pawai membentangkan spanduk bertuliskan “Perjanjian gas adalah pendudukan,” “Gas musuh adalah pendudukan,” dan “Orang-orang Yordania tidak untuk dijual.”

Para peserta pawai mengatakan bahwa perjanjian gas bagi mereka adalah sebuah tusukan di dada rakyat Palestina.

Mereka juga mengungkapkan keterkejutan mereka pada kegagalan pemerintah untuk mengimpor gas dari negara-negara Arab yang telah menyatakan kesediaan mereka untuk melakukannya, seperti Aljazair dan Qatar.

Perjanjian gas dengan pendudukan memaksa oposisi populer dan parlemen Yordania, melalui 58 tanda tangan (dari 130) membuat memorandum untuk menyiapkan rancangan undang-undang untuk membatalkan perjanjian pada 15 Desember 2019.

Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun  

Sebelumnya, pada Maret 2019, parlemen Yordania mengambil keputusan dengan suara bulat untuk menolak perjanjian gas, tetapi Mahkamah Konstitusi mengeluarkan keputusan pada saat itu, bahwa perjanjian tersebut “tidak memerlukan persetujuan Majelis Nasional,” karena ditandatangani antara dua perusahaan dan bukan dua pemerintah.

Perjanjian yang ditandatangani pada bulan September 2016, menyediakan untuk memasok Yordania dengan sekitar 45 miliar meter kubik gas, selama 15 tahun, mulai Januari 2020. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Palestina
Dunia Islam
Internasional
Dunia Islam
Sosok
Indonesia
MINA Preneur
Kolom