Ribuan Warga Yordania Dukung Palestina Tolak Normalisasi Arab-Israel

(dok.Anadolu Agency)

Amman, MINA – Ribuan pengunjuk rasa di berkumpul meneriakkan slogan-slogan untuk mendukung perlawanan Palestina dan menolak normalisasi Arab dengan Israel.

Warga Yordania berkumpul di depan Masjid Agung Husseini di Amman tengah setelah salat Jumat (1/4). Unjuk rasa dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Front Aksi Islam Murad Adayleh dan mantan anggota parlemen Islam Ali Abul Sukkar, seperti dikutip dari Anadolu.

Para peserta meneriakkan dukungan untuk perlawanan Palestina dan menyerukan kelanjutan aksi Palestina melawan pendudukan Israel.

“Dengan Jiwa dan Darah, kami berkorban untuk Masjid Al-Aqsa,” teriak pengunjuk rasa. Mereka juga meneriakkan untuk Yordania mendukung perlawanan Palestina dan melawan pendudukan Israel.

Para pengunjuk rasa juga menyerukan pejabat negara di Amman untuk mengusir duta besar Israel dan menyatakan penolakan mereka terhadap perjanjian damai yang ditandatangani antara Yordania dan Israel pada tahun 1994 .

“Pawai ini menolak normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab yang ingin menganggap entitas ini (Israel) sebagai negara normal,” kata Adayleh dalam orasinya.

Dia menekankan bahwa pendudukan Israel: “Etitas ilegal yang tidak dapat diterima oleh orang-orang Arab, yang percaya bahwa entitas Zionis tidak akan mampu melindungi diri dari mereka.”

“Hari ini, perlawanan Palestina menghalangi musuh ini dan membuatnya tidak stabil, sementara kesepakatan normalisasi adalah tikaman di belakang rakyat Palestina,” ujarnya.

Aksi unjuk rasa itu terjadi setelah dua pertemuan puncak yang diadakan antara Israel dan Arab di Sharm Al-Sheikh dan Negev, di mana Yordania tidak hadir meskipun memiliki perjanjian damai dengan Israel.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dan Presiden Isaac Herzog mengunjungi Yordania dan bertemu dengan pejabat senior, termasuk Raja Abdullah II.

Kedua konferensi tingkat tinggi dan pertemuan dengan pejabat Yordania bertujuan untuk mengurangi ketegangan selama bulan suci Ramadhan.(T/R5/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)