Bandung, MINA – Presiden Nusantara Foundation Shamsi Ali menunjuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai perancang bangunan Islamic Center Pesantren Nur Inka Nusantara Madani di kota Moodus Connecticut, Amerika Serikat (AS) yang akan segera dibangun.
“Alhamdulillah bisa memiliki tanah di Connecticut, di perbatasan Upsate New York. Saya diminta beliau untuk menyumbangkan gagasan kontribusi arsitektural terhadap Islamic Center ini,” ujar Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, melalui laman Instagramnya baru-baru ini.
Dalam unggahannya itu, terlihat ia tengah menunjukkan gambar (Design)b Islamic Center kepada Shamsi Ali.
“Masjid Nur Ishmah akan menjadi awal dari Islamic Center, baru kemudian sekolah dan asramanya. Juga dikonsepkan kawasan ini akan menjadi Taman Mini Indonesia, sehingga nanti ada paviliun-paviliun arsitektur dari berbagai provinsi atau etnisitas Indonesia,” katanya.
Baca Juga: Industri Farmasi Didorong Daftar Sertifikasi Halal
“Mari dukung dengan donasi dan bantu perjuangan beliau. Agar Islam rahmatan lil ‘alamin bisa hadir di mana-mana termasuk di AS,” tambahnya.
Shamsi Ali sebelumnya mengatakan, saat ini pembangunan fasilitas Pesantren Nur Inka telah memasuki tahap kedua.
“Master Plan pesantren saat ini sedang dalam penyelesaian. Sebuah kehormatan bahwa yang menggambar (design) proyek pondok pesantren adalah Bapak Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat. Selain Master Plan, Kang Emil juga sedang menyelesaikan design masjid pesantren. Semoga Allah mudahkan, peletakan batu pertama masjid dapat dilaksanakan awal musim panas 2020 mendatang,” ujarnya.
Saat ini Nusantara Foundation masih berjuang menyelesaikan pelunasan properti dengan ansuran bulanan (tanpa riba) sebesar $18,750 per bulan hingga April tahun 2020. Artinya saat ini untuk pelunasan properti Nusantara memerlukan sekitar $112,500 (seratus dua belas ribu lima ratus USD).
Baca Juga: Cuaca Jakarta Cenderung Mendung, Sebagian Hujan Ringan Sore Hari
Pada saat yang sama Nusantara terus bergerak dengan ragam kegiatannya seperti pengenalan Islam ke universitas, membangun dialog dan hubungan antar pemeluk agama, pelatihan Imam dan kepemimpinan, program tahfidz, dan lain-lain. Proyek pesantren tidak menghalangi ragam aktititas dakwah Nusantara. (R/NSD/R7/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Akan Buka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ