rio haryanto" width="300" height="200" />Oleh Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency)
Rio Haryanto akhirnya melengkapi susunan pembalap Formula 1 (F1) untuk musim 2016. Rio resmi bergabung dengan tim Manor Racing Mercedes bersama pembalap asal Jerman, Pascal Wehrlein. Pengumuman bergabungnya Rio dilakukan langsung oleh Pemilik Manor F1, Stephen Fitzpatrick.
Rio, lajang kelahiran Solo, 22 Januari 1993, menjadi satu-satunya pembalap Asia khususnya Asia Tenggara yang bakal berlaga di F1 musim ini. ia pun akan membalap di semua seri pada musim ini bersaing dengan 22 pembalap dari 11 tim yang akan berkompetisi untuk musim ini. Di antaranya adalah pembalap dari Mercedes: Lewis Hamilton dan Nico Rosberg, ada juga dari Ferrari: Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen, Red Bull: Daniel Ricciardo dan Daniil Kvyat, serta lainnya.
Rio juga adalah pembalap Indonesia pertama dalam sejarah yang bisa menjajal mobil Formula One atau zformula Satu (F1). Prestasinya berawal dari ketika ia pertama kali memenangkan lomba balap di Race GP3 seri kedua di Turki pada tahun 2010.
Baca Juga: Kisah Muchdir, Rela tak Kuliah Demi Merintis Kampung Muhajirun
Saat itu kehadiran Rio asal Indonesia, merupakan untuk yang pertama kalinya di arena balap Formula. Sehingga tak ada yang menyangka kalau pembalap yang kala itu 17 tahun bisa bersaing, bahkan menang juara pertama.
Panitia pun tidak menyangkanya, bahkan tidak menyiapkan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan juga tidak ada bendera merah putih untuk acara kemenangannya.
Kemudian panitia harus men-dowload lagu Indonesia Raya dari youtube. Sedangkan untuk bendera merah putih didapatkannya dengan membalik bendera Polandia (putih merah).
Pembalap Relegius
Baca Juga: Bashar Assad Akhir Rezim Suriah yang Berkuasa Separuh Abad
Kecepatan menyetir mobil balap lajang keturunan Cina-Solo ini, bersaing dengan pembalap lainnya, memacu adrenalin, dan bertaut antara hidup dan mati di trek balapan. Justru membuatnya merasa cemas tidak bisa apa-apa, kecuali memohon pertolongan Allah.
Perwujudannya, ia lakukan dengan kecintaannya dengan tidak meningalkan shalat. Bahkan ia tergolong rajin melakukan shalat Tahajjud di sepertiga malam akhir.
ayat kursi" width="300" height="157" />“Saya senang dengan shalat tahajud, ada hasil terbaik,” ujarnya suatu ketika, sambil menyungging senyum khasnya.
Putera pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati ini, selain rajin sholat tahajud, ternyata ia juga gemar membaca surat Yasin dan surat Al-Baqarah.
Baca Juga: Nama-nama Perempuan Pejuang Palestina
Kebiasaan itu ia lakukan sebelum memacu adrenalin di arena balap. Bahkan dibagian kanan kokpit mobilnya tertempel kertas bertuliskan ayat Kutsi (surat Al-Baqarah ayat 255).
Ia menyakini dengan membaca ayat Kursi sekaligus membawanya akan membantunya diselimut oleh jiwa yang tenang.
“Dengan membacanya membuat saya lebih merasa tenang saat tampil, sekaligus saya ingin selalu ingat kepada Allah,” katanya.
“Tentu saja, saya juga akan menempel Ayat Kursi di mobil Manor Racing nanti. Sebelum balapan pun saya akan membacanya,” ucap Rio, saat berbincang dengan salah satu stasiun televisi nasional, Kamis kemarin (18/2/2016).
Baca Juga: Sosok Abu Mohammed al-Jawlani, Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham
Pembalap muda Indonesia ini, selain berusaha menjadi seorang Muslim yang taat. Ternyata ia juga memiliki jiwa sosial tinggi. Ia rupanya sedang merintis pembangunan Pondok Pesantren dan panti asuhan di kampungnya, Solo, Jawa Tengah. Ia membangunannya sejak 2003 di lahan kakeknya.
“Saya berhatap Pondok Pesantren ini bermanfaat bagi anak-anak warga sekitar untuk menimba ilmu agama,” paparnya.
Rio pun berharap agar generasi muda berani untuk bercita-cita. “Keinginan itu bisa menjadi dasar untuk berusaha agar bisa terwujud, kuncinya disiplin, pantang menyerah, dan selalu ingat kepada Allah dan keluarga,” urainya.
Tidak hanya rajin beribadah, Rio juga memiliki pesantren di tanah kelahirannya di Solo, Jawa Tengah. Di pesantrennya itu, ada sekitar 80 santri. Pesantren itu sudah berdiri sejak 2003.
Baca Juga: Abah Muhsin, Pendekar yang Bersumpah Jihad Melawan Komunis
Selama ini, ia juga selalu mengeluarkan sekurangnya 2,5 persen sesuai ajaran Islam, dari hadiah yang ia peroleh dari setiap kejuraan balap. Ia senantiasa menyiapkan dirinya untuk shalat subuh berjama’ah di masjid kalau sedang berada di kampungnya, Solo.
Tentu ini menjadi salah satu potret pemuda Indonesia berprestasi, penuh dedikasi, semangat, pemberani, yang diiringi dengan kesalihan pribadi kepada Allah, serta kesalihan sosialnya dengan masyarakat. Subhaanallaah. (P4/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pangeran Diponegoro: Pemimpin Karismatik yang Menginspirasi Perjuangan Nusantara