RS Indonesia di Gaza Tangani Hampir 500 Pasien Korban Agresi Israel

Jakarta, MINA – Lembaga Medis dan Kemanusiaan Medical Emergency Rescue – Committee () menjelaskan, walau serangan Israel terus berlanjut di , Rumah Sakit Indonesia (RSI) di sana  terus beroperasi dan menangani korban-korban agresi Israel.

Presidium MER-C Ir. Faried Thalib menjelaskan, jumlah warga Palestina korban agresi Israel yang ditangani di sudah mencapai hampir 500 orang.

“Menurut informasi kemarin,  sudah 40 jenazah syuhada yang singgah di Rumah Sakit Indonesia di Gaza,” kata Faried dalam keterangan pers bersama Ketua Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad, di Gedung MER-C, Jakarta Pusat, Selasa (18/5).

“Kita masih memerlukan lagi persiapan-persiapan di RS Indonesia di Gaza, Perlu pasokan obat-obatan, alat kesehatan, dan juga kita siapkan tim bedah (dari Indonesia) dalam waktu dekat,”  katanya.

Kepala Divisi Konstruksi RS Indonesia di Gaza itu juga menyampaikan informasi terkini mengenai kondisi RS Indonesia di Gaza.

Pada dua hari terakhir bom atau rudal yang ditembakkan dari serangan udara Israel sudah mengenai lokasi yang sangat dekat dengan lokasi rumah sakit yang dibangun dari hasil sumbangan masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke tersebut.

Beberapa bagian atap Rumah Sakit Indonesia di Gaza mengalami kerusakan akibat serangan Israel ke wilayah itu pada Selasa (11/5) waktu setempat.

“Sesuai dengan hukum internasional, kita harap (serangan udara Israel) tidak menyasar RS Indonesia di Gaza,” ujarnya.

Faried juga mengatakan, sebelum agresi Israel, pihaknya sedang mempersiapkan program untuk melengkapi peralatan medis di RS Indonesia yang mulai beroperasi pada awal 2016 lalu itu.

RS Indonesia yang dibangun di sebuah puncak bukit di luar Jabalya, kamp pengungsi terbesar di Gaza, merupakan inisiasi MER-C yang dalam pembangunannya bekerjasama dengan Jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah se Indonesia.

Agresi Israel ke Jalur Gaza sudah memasuki hari kedelapan.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, Senin (17/5), sejak pertempuran dimulai 10 Mei, jumlah warga Palestina syahid meningkat menjadi 212, termasuk 61 anak-anak, 36 wanita, dan 16 lanjut usia. sementara 1.400 orang terluka, termasuk 400 anak-anak, dan 270 wanita, di antaranya 50 orang dalam kondisi kritis(L/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.