RS Indonesia untuk Satukan Umat Buddha-Muslim Myanmar

Presidium Joserizal Jurnalis (kiri), Ichsan Thalib (tengah) berdiri di atas lahan untuk pembangunan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, 2016. (Foto: MINA)

 

Jakarta, 17 Sya’ban 1438/14 Mei 2017 (MINA) – Rencana pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Myanmar oleh lembaga medis kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) bersama Palang Merah Indonesia (PMI) dan Pemerintah RI, bertujuan untuk mempersatukan umat Buddha dan Islam.

Tujuan itu diungkapkan oleh Presidium MER-C Joserizal Jurnalis di kediamannya di Cibubur, Jakarta, kepada MINA pada Ahad (14/5) malam.

“Dalam proses resolusi konflik di Myanmar, salah satu caranya dengan mendirikan rumah sakit, supaya terbuka jalan dialog. Jika bisa rumah sakit ini mempersatukan umat Buddha dan Islam,” kata Joserizal usai pertemuan dengan tim MER-C yang akan berangkat ke Myanmar pada Senin besok untuk kunjungan selama enam hari.

Karenanya, lokasi lahan untuk membangun rumah sakit berada di tengah-tengah komunitas antara warga Buddha dan Muslim di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.

Membangun rumah sakit dengan tujuan sebagai solusi dalam konflik di Myanmar, menurut Joserizal, tidak menjamin seratus persen. “Tapi kita usahakan untuk membuka jalan dialog,” katanya.

Pria yang memiliki pengalaman terjun di banyak wilayah konflik sebagai relawan kemanusiaan ini mengisahkan, ketika ia melihat budaya berpakaian orang Myanmar yang bersarung, ponsel dan dompet diletakkan di belakang, itu tandanya ada saling “kepercayaan” yang tercipta.

“Di sana ada juga sinagog dan masjid Syiah. Itu berarti umat Buddha masih bisa diajak dialog,” kata Joserizal.

Di malam yang sama, Ketua Proyek Pembangunan RS Indonesia di Myanmar Ichsan Thalib mengatakan kepada MINA, untuk Indonesia, pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi cukup terbuka.

“Mudah-mudahan ini menjadi diplomasi kemanusiaan untuk bisa membuka suasana hati masyarakat dan pemerintah Myanmar untuk peduli dengan umat Islam juga,” katanya.

RS Indonesia yang digagas itu nantinya akan dibangun di atas lahan seluas 4.000 meter persegi, tepat di pinggir sebuah sungai di Rakhine.

Tim yang terdiri dari Ichsan bersama Presidium MER-C Faried Thalib dan Idrus Alatas, relawan ahli di bidang pertanahan, dijadwalkan akan bertemu dengan , Menteri Kesehatan Myanmar, serta kontraktor. (L/RI-1/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.