Rusia Dukung Upaya Palestina Akhiri Konflik Dengan Perundingan

Moskow, 11 Rajab 1437/19 April 2016 (MINA) – Presiden Vladimir Putin mengatakan, pihaknya akan mendukung upaya untuk menyelesaikan konflik dengan rezim Israel melalui perundingan.

“Kami akan mendukung usaha Anda ditujukan untuk membuat langkah-langkah yang lebih efektif diperlukan untuk mencapai dialog yang konstruktif dengan Tel Aviv,” kata Putin dalam pembicaraan bersama Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Moskow, Senin (18/4).

Dia juga menyampaikan keinginan berbicara tentang masalah-masalah regional serta hubungan ekonomi bilateral, terutama dalam konteks penciptaan komisi antar pemerintahan Rusia-Palestina, demikian laporan Press TV dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Abbas mengatakan bahwa pihaknya mendukung diadakannya konferensi internasional tentang penyelesaian .

“Sekarang pertanyaan mengadakan konferensi Timur Tengah internasional dalam masukan ke agenda. Masalah ini sangat penting bagi kami,” ujarnya.

Putaran terakhir pembicaraan damai yang diserukan antara Israel dan Palestina runtuh pada tahun 2014. Kegiatan perluasan permukiman ilegal Tel Aviv dan penolakannya atas pembebasan tahanan senior Palestina, termasuk di antara alasan utama di balik kegagalan pembicaraan damai itu.

Tel Aviv secara resmi menangguhkan pembicaraan dengan Palestina pada 24 April 2014, setelah Abbas ditempa pakta kesatuan dengan gerakan perlawanan Hamas, yang berbasis di Jalur Gaza yang diblokade.

Israel menanggapi pakta persatuan dengan mengumumkan tender untuk pembangunan 4.800 unit permukiman ilegal di wilayah Palestina yang diduduki.

Palestina menginginkan Tepi Barat sebagai bagian dari negara merdeka untuk masa depan mereka, dengan Al-Quds Timur sebagai ibukotanya. Negara Palestina diakui oleh 136 dari 193 negara anggota PBB.

Banyak analis politik percaya rezim Israel tidak mendukung apa yang disebut solusi dua negara di wilayah Palestina yang diduduki.

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon memperingatkan, Senin (18/4), bahwa solusi dua negara “tampaknya lebih jauh lagi selama beberapa dekade,” meningkatnya ketegangan  di wilayah Palestina yang diduduki, kegiatan permukiman ilegal Israel, dan penghancuran terhadap rumah Palestina. (T/P002/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)