Ramallah, MINA – Di saat ratusan juta Muslim di seluruh dunia merayakan Hari Raya Idul Adha yang bertepatan dengan ziarah tahunan haji ke Makkah, seorang tahanan Palestina di Israel dalam kondisi mogok makan untuk hari ke-95, menuntut diakhirinya tindakan penahan ilegalnya.
Raed Rayyan (27) dari kota Beit Doqqo di wilayah Yerusalem, melakukan mogok makan untuk memprotes penahanan administratifnya yang berkepanjangan di Israel, karena kegiatan politiknya dan karena ditahan selama beberapa bulan tanpa dakwaan atau pengadilan.
Laporan terbaru mengatakan, Rayyan telah kehilangan berat badan dan cairan, sementara ia menderita sakit kepala dan nyeri di seluruh tubuhnya, mendorong kelompok advokasi tahanan untuk memperingatkan penurunan serius pada kesehatannya setelah 95 hari berpuasa, WAFA melaporkan.
Sementara itu, tahanan administratif lain di Israel, Khalil Awawda (40) dari kota Idna di selatan Tepi Barat yang diduduki, pekan lalu melanjutkan mogok makan setelah Israel mengingkari janji untuk membebaskannya di akhir masa penahanannya saat ini, yang seharusnya berakhir bulan ini.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Awawda, ayah dari empat anak, melakukan mogok makan hari ke-111 ketika otoritas pendudukan Israel mengatakan, mereka tidak akan memperbarui penahanan administratifnya setelah berakhir bulan ini. Akibatnya, ia menangguhkan mogok makannya, tetapi melanjutkannya kembali setelah Israel memperbarui penahanan administratifnya selama empat bulan lagi. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah