Saat Warga Gaza Melepas Penat di Taman RS Indonesia

(Dok FB Indonesia)

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior MINA (Mi’raj News Agency)

Gaza City, MINA  – Taman area hijau di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, menjadi lokasi favorit bagi para pengunjung untuk bersantai dan menikmati suasana. Terutama sore hari sambil melepas penat setelah seharian berkativitas.

Khususnya sore hari, warga Gaza yang datang ke tidak selalu bertujuan untuk berobat atau menjenguk kerabat mereka yang sakit. Sebuah postingan di media sosial FB MER-C Indonesia beredar Kamis (14/9).

Beberapa saat kemudian ribuan pengunjung sudah ketik‘like’, dan ratusan lainnya membagikan status itu.

“Bila perlu penghijauan di sekitar RS di tambah dengan aneka pepohonan, supaya bisa meredam panas, baik panas karena cuaca maupun panasnya konflik yang belum kunjung reda,” ujar Heri Subagyo, salah seorang pengikut FB MER-C.

“Lanjut misi kemanusiaanmu ya MER-C, moga lebih bamyak lagi yang terbantu,” Hans Pujakesuma, seorang pengguna FB lainnya, ikut memberikan komentarnya.

Sore-sore, tampak banyak juga yang datang untuk melepas penat dan mencari hiburan bersama keluarga dan sahabat di taman RS Indonesia.

Mereka menyukai arsitektur bangunan RS Indonesia yang terhitung “unik dan indah” dengan taman-taman yang cukup luas. Itu cukup menjadi daya tarik warga sekitar untuk berkunjung dan rekreasi di wilayah diblokade Zionis itu sehingga penderitaan terus meningkat.

Ditambah lagi, lokasinya yang terbuka dan berada di dataran yang cukup tinggi, membuat para pengunjung RS Indonesia bisa menikmati semilirnya angin sepoi-sepoi.

Pengunjung yang datang ke RS Indonesia berasal dari berbagai usia, anak anak, pemuda, dewasa dan orang tua.

Para pemuda Gaza duduk-duduk di area hijau dekat bangunan “Wisma Rakyat Indonesia” (tempat tinggal relawan) untuk sekedar menghilangkan penat dan mencari udara segar.

“Rakyat Gaza mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rakyat Indonesia atas adanya Rumah Sakit ini. Hampir di setiap sudut Gaza, mengetahui adanya rumah sakit ini, rumah sakit yang unik, berbentuk segi delapan seperti Masjid Qubbah Sakhra yang ada di kawasan Al-Aqsha, dan bentuk seperti ini belum pernah ada sebelumnya di Gaza,” ujar warga Gaza.

Rumah Sakit Indonesia berada di dataran tinggi di dekat Jabalya, Gaza utara. Jaraknya hanya tiga kilometer dari perbatasan Israel.

(Dok FB MER-C Indonesia)

RS Indonesia di Gaza dibangun oleh Lembaga Kemanusiaan MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) berkantor pusat di Jl. Kramat Lontar No. J-157 Senen, Jakarta Pusat.

Adapun seluruh relawan yang tergabung di dalamnya, mulai dari tukang batu, mekanik elektrik, tukang masak, hingga insinyur adalah delegasi Pesantren Al-Fatah Indonesia, yang berpusat di Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

Pesantren Al-Fatah, yang kini memiliki sekitar 20 cabangnya di Indonesia, merupakan lembaga pendidikan binaan Jama’ah Muslimin (Hizbullah), wadah kesatuan umat Islam bersifat rahmatan lil’alamin.

Prosesi serah terima RS Indonesia secara simbolis dilakukan di Jakarta, pada Sabtu, 9 Januari 2016, dari Presidium MER-C kepada Pemerintah Palestina yang diwakili Menkes Palestina, Dr. Jawad Mohammad Awwad.

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Menlu Retno L.P. Marsudi, dan Mendikbud Anies Baswedan menghadiri acara serah terima tersebut, serta beberapa pejabat dan mantan pejabat pemerintahan Indonesia.

Hadir juga saat itu, Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi, perwakilan negara sahabat, dan para donatur serta relawan RS Indonesia Gaza. (A/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.