Santri Lansia Semangat Belajar Agama di Pesantren Sepuh Putri Masjid Agung Payaman

Santri-santri lansia nampak tekun mengikuti pelajaran di Pondok Pesantren Sepuh Putri Masjid Agung Payaman, Secang, Magelang (Foto: Istimewa)

Magelang, MINA – Sebanyak 150 lanjut usia () dari berbagai daerah semangat mendalami Islam di Pondok Pesantren Sepuh Putri Masjid Agung Payaman, Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, selama bulan 1444 H ini.

Mereka terdiri atas 50 santri reguler dan 100 santri khusus bulan Ramadhan.

Pengasuh Ponpes Sepuh Payaman, Kiai Mafatihul Huda di Magelang, mengatakan, meskipun sebenarnya hanya khusus santri perempuan, namun karena antusiasme santri laki-laki juga tinggi, maka tetap menerima santri laki-laki.

“Namun, khusus santri laki-laki tidak tinggal di asrama, melainkan di rumah penduduk sekitar ponpes. Tahun ini ada 40 santri laki-laki dari total 150 santri,” terangnya, Sabtu (25/3).

Huda menuturkan, aktivitas Ramadhan di pesantren ini dilakukan lagi setelah tiga tahun tidak ada kegiatan karena pandemi COVID-19.

“Waktu pandemi tiga tahun kami tidak ada kegiatan sama sekali, karena memang santrinya sudah tua-tua semua, kebanyakan lansia sehingga sangat rentan. Sebelum Covid-19, setiap Ramadhan santri bisa mencapai 400 orang,” ungkapnya.

Para santri mendapatkan pembelajaran tentang tafsir, fikih, tasawuf, hadits, dan melakukan shalat tahajud setiap malam. Hampir setiap shalat lima waktu diikuti pengajian untuk menyampaikan materi-materi tersebut.

Pesantren Sepuh ini dalam pembelajarannya lebih menekankan pada menenangkan hati dan kedisiplinan seperti berjamaah, hidup bersama.

“Jadi tidak harus menulis terus dikasih rapor tidak, tetapi langsung pada pengamalan dan contoh. Baca Alquran diberi contoh yang benar, diajari shalat yang benar, dan lainnya,” jelas Huda.

Salah satu santri, Siti Khotijah Mashuri (68) mengatakan, ingin agama di pesantren ini untuk ibadah. Ia merasa senang di ponpes ini karena banyak teman dari berbagai daerah, tambah pengalaman, dan tambah ilmu.

“Dulu suami saya sebelum meninggal juga belajar di ponpes ini, maka saya meneruskan. Sudah sekitar 4-5 tahun setiap Ramadhan belajar di Pondok Sepuh ini,” pungkasnya. (L/B04/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)