Satelit Telkom-4 Diluncurkan Tahun Depan

Ilustrasi

Jakarta, MINA – PT Telkom Indonesia sudah mempersiapkan penggantian Satelit Telkom-1 dengan Satelit Telkom-4, menempati slot orbit yang sama dengan Telkom-1 di 108 BT, yang akan diluncurkan pertengahan tahun depan, direncanakan lebih cepat dari jadwal semula karena permasalahan yang terjadi dengan Satelit Telkom-1.

“Peluncuran Satelit Telkom-4 bisa lebih cepat 60 hari dari rencana awal. Tapi masih perlu dikaji lagi,” ujar Dirut Telkom Indonesia Alex Sinaga dalam keterangan persnya di Gedung Kementerian Kominfo, Selasa (12/9).

Musibah yang terjadi pada Satelit Telkom-1 bulan lalu telah menimbulkan kekacauan terutama menyangkut perbankan sehingga mengganggu operasional perbankan termasuk tidak berfungsinya belasan ribu ATM, sehingga meresahkan dunia perbankan dan masyarakat.

Fihak Telkom mengaku usia operasional satelit Telkom-1 itu tinggal satu tahun lagi dan sudah dipersiapkan satelit baru pengantinya.

Mengenai status Telkom-1, kata Alex, untuk saat ini masih bisa berkomunikasi secara telemetri dengan stasiun pengendali Cibinong. Kepastian itu sekaligus membantah kabar yang mengatakan bahwa Satelit Telkom-1 sudah hancur berkeping-keping di antariksa.

“Seperti yang kami laporkan ke Pak Menteri, bahwa hasil kajian Telkom dengan Lockheed Martin itu rekomendasinya dilakukan shutdown (dimatikan),” katanya.

Alex mengatakan, rekomendasi itu dikeluarkan sebagai hasil kajian bersama antara PT Telkom Indonesia dan Lockheed Martin selaku produsen satelit. Kendati demikian belum ada tanggal pasti kapan rekomendasi tersebut akan dilakukan.

“Proses untuk itu kami masih bekerja dengan Lockheed Martin sehingga kapan akan dieksekusi itu juga masih tergantung dengan hasil kajian yang masih kami lakukan tiap hari dari data-data telemetri. Tapi kemungkinan pertengahan tahun depan,” kata Alex.

“Kami secara intensif akan bekerja sama dengan Kementerian Kominfo untuk mengamankan slot orbit 108 BT International Telecommunication Union (ITU) untuk Telkom-4,” tandasnya. (L/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)