Jakarta, MINA – Perkembangan kasus aktif Covid-19 di Indonesia sejauh ini masih lebih rendah dari perkembangan rata-rata tingkat dunia. Per 26 Agustus 2020, Indonesia memiliki kasus aktif sebesar 24,1 persen atau 38.134 kasus, sementara di dunia persentasenya rata-rata 28,35 persen.
Dari kasus sembuh juga Indonesia berada di angka 71,5 persen atau 112.867 kasus, sementara rata-rata dunia berada di angka 68,19 persen.
“Sedangkan jumlah kasus meninggal adapun 6.858 kasus atau 4,34 persen, dimana kasus di dunia 3,44 persen. Jadi Indonesia masih lebih tinggi dari rata-rata kasus dunia,” jelas Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, Rabu (26/08/2020) di Kantor Presiden.
Kabar baiknya lagi berdasarkan grafik kasus positif, beberapa hari terakhir ada kecenderungan adanya penurunan, meskipun belum dapat dikatakan signifikan. Namun berdasarkan grafik angka kesembuhan dalam beberapa hari terakhir juga cukup menanjak.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Dan mencapai puncaknya pada 24 Agustus dengan jumlah kesembuhan harian sebanyak 3.560 kasus. Dalam 3 Minggu terakhir peningkatannya naik jadi tiga kali lipat. “Ini perlu diapresiasi secara nasional dengan pencatatan yang ada dari seluruh daerah dalam 3 minggu terakhir,” lanjutnya.
Selain itu ia merinci soal Peta Zona Risiko penyebaran pandemi Covid-19. Ada 3 indikator kesehatan masyarakat yang menyusun diantaranya epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan masyarakat.
“Dan semua indikator ini berbasis pada data pencatatan dimana sumbernya data surveilans dan database rumah sakit online yang dicatat Kementerian Kesehatan. Dan ini adalah sumber data terbaik yang dimiliki Indonesia,” lanjut Wiku.
Setelah dilakukan pendekatan dan penghitungan, maka dilakukan skoring dan pembobotan sehingga terbagi 4 warna zona. Warna tersebut katanya dipilih berdasarkan warna kebencanaan yang lazim digunakan untuk mengidentifikasi risiko wilayah. Dan juga rekomendasi dari WHO.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Zona risiko tinggi atau zona merah skor 0 – 1.80, zona risiko sedang atau zona oranye skor 1.81 – 2.40, zona risiko rendah atau zona kuning skor 2.41 – 3.0 dan zona tidak ada kasus atau zona hijau, tidak tercatat kasus positif atau pernah terdapat kasus namun tidak ada penambahan kasus baru dalam 4 minggu terakhir dan angka kesembuhan 100 persen.
Untuk jumlah pemeriksaan per orang nasional, sejauh ini Indonesia baru mencapai 35,6 persen dari standar WHO. Indonesia katanya mengikuti standar yang ditetapkan WHO yakni idealnya 1:1000 orang perminggu. Di Indonesia idealnya dengan jumlah penduduk 260 juta jiwa, targetnya adalah 267.700 orang per minggu.
Namun Indonesia kata Wiku terus berupaya mengejar target sesuai standar WHO. Saat ini Indonesia telah mencapai pemeriksaan per orang nasional sebanyak 95.463 orang per minggu.
“Ini memang capaiannya masih jauh dari standar internasional, pemerintah Indonesia berupaya keras untuk memenuhi targetnya, saat ini sudah ada 320 laboratorium dibawah 12 lembaga yang seluruhnya berupaya keras meningkatkan testing ini dengan baik,” lanjutnya.
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren
Sementara soal vaksin baru akan dimulai setelah lulus uji klinis fase 3 dan memberikan hasil yang baik serta memberikan kekebalan yang baik bagi manusia. Saat ini BUMN Bio Farma telah melakukan kerjasama dengan Sinovac asal China mengembangkan vaksin Merah Putih.
“Indonesia juga bekerjasama dengan Sinopharm melakukan uji klinis fase 3 yang dilakukan China National Biotec Group. Dan uji diadakan dengan aliansi Uni Emirat Arab melalui perusahaan G42 Healtcare yang berbasis di Abu Dhabi,” jelasnya.
Alasan pemilihan Uni Emirat Arab dikarenakan di negara itu ada 85 kebangsaan dan diharapkan keterwakilan berbagai etnis bangsa di dunia dapat terwakili.
Terakhir Indonesia juga telah berdiskusi dengan perusaah asal China, Cansino yang penerima paten teknologi pembuatan vaksin Covid-19. Dan perusahaan itu juga melakukan uji klinis fase 3 di berbagai negara, diharapkan uji coba lebih lanjut dapat dilakukan di Indonesia. (L/R2/P2)
Baca Juga: Konferensi Internasional Muslimah Angkat Peran Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan
Mi’raj News Agency (MINA)