Riyadh, MINA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arab Saudi menyatakan kutukan keras dan menyayangkan pemerintah Eropa yang tidak menghentikan aksi pembakaran Al-Quran berulang oleh ekstremis di ibu kota Denmark, Kopenhagen.
Kantor Berita Nasional Saudi SPA melaporkan, Ahad (29/1/2023), Kemlu Saudi menegaskan kembali posisi Kerajaan, yang menolak keras semua tindakan terang-terangan ini, yang telah diulangi di beberapa ibu kota Eropa, dengan dalih kebebasan berekspresi.
Kementerian menekankan Kerajaan menuntut semua pemerintah Eropa di mana pelanggaran ekstremis ini terjadi, untuk segera mengatasi semua praktik-praktik yang berkontribusi memicu kebencian dan konflik antara pemeluk agama.
Senada dengan Saudi, Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk (GCC) Dr. Nayef Falah M. Al Hajraf juga mengutuk aksi pembakaran Al-Quran oleh ekstrimis dengan melakukannya secara provoktif berulang dan sistematis.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Sekjen GCC juga menyayangkan tidak adanya reaksi resmi yang jelas dan tegas terhadap tindakan terang-terangan tersebut.
Al-Hajraf menegaskan kembali posisi GCC yang tidak berubah, yang menyerukan untuk mempromosikan nilai-nilai dialog dan toleransi serta menolak kebencian dan radikalisme.
Dia juga meminta masyarakat internasional untuk segera campur tangan menghentikan tindakan yang keji tersebut.
Bahkan Rasmus Paludan, aktivis sayap kanan berkewarganegaraan Denmark dan Swedia, menyatakan akan melakukan aksi pembakaran Al-Quran setiap Jumat, hingga Swedia diterima menjadi anggota NATO. (T/R1/RS2)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)