Riyadh, MINA – Batas udara, laut dan darat Yaman ditutup oleh koalisi pimpinan Arab Saudi pada hari Senin (6/11), setelah kerajaan tersebut mencegat sebuah rudal balistik Houthi di Riyadh dua hari sebelumnya.
Pernyataan Saudi mengatakan bahwa perbatasan ditutup untuk mengisi kesenjangan dalam prosedur pemeriksaan yang memungkinkan penyelundupan rudal dan peralatan militer yang terus berlanjut kepada pemberontak Houthi.
Namun, meski terjadi penutupan sementara dari pelabuhan udara, laut dan darat, Arab Saudi mengklaim akan melindungi masuk dan keluarnya bantuan dan personel kemanusiaan.
Komentar tersebut muncul setelah Arab Saudi mencegat dan menghancurkan rudal balistik yang diluncurkan dari Yaman.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Iran telah menolak tudingan bahwa mereka telah memberikan rudal balistik ke pemberontak Houthi.
“Klaim bahwa rudal itu dikirim ke Yaman oleh Iran tidak berdasar,” kata Mayor Jenderal Iran Jafari pada Ahad (5/11). Demikian The New Arab memberitakannya yang dikutip MINA.
Dia mengatakan, pemberontak Yaman mampu memproduksi senjata mereka sendiri dan tidak memerlukan bantuan Iran.
Pemberontak Houthi mengatakan bahwa mereka menembakkan rudal 2H Burqan ke Riyadh yang mendarat di dekat bandara internasional kota tersebut.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Serangan tersebut mengejutkan banyak orang di kawasan dan menyoroti meningkatnya kecanggihan persenjataan pemberontak tersebut. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama