Saudi Siap Pasok Minyak Setelah AS Mundur dari Kesepakatan Nuklir Iran

Riyadh, MINA – Arab mengatakan akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah kekurangan pasokan minyak, menyusul penarikan Amerika Serikat () dari kesepakatan .

“Kerajaan akan bekerja dengan produsen minyak utama di dalam dan di luar OPEC, dan dengan konsumen besar juga untuk membatasi dampak dari kekurangan pasokan,” kementerian energi Saudi mengatakan dalam pernyataan Saudi Press Agency Selasa (8/5) malam.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian nuklir penting antara negara-negara dunia dan Iran dan mengembalikan sanksi AS.

Sanksi bisa berdampak pada kemampuan Iran untuk mengekspor minyak, Alarabiya memberitakan.

Sebelum sanksi internasional dicabut menyusul kesepakatan nuklir pada akhir 2015, ekspor minyak mentah Iran hanya mencapai satu juta barel per hari (bph), sebagian besar ke Asia dan negara-negara Eropa. Angka itu kemudian melonjak menjadi 2,5 juta bph.

Arab Saudi saat ini memompa sekitar 10 juta bph, tetapi memiliki kapasitas sekitar 12 juta bph – surplus dua juta bph.

“Kerajaan Arab Saudi berkomitmen untuk mendukung stabilitas pasar minyak global untuk melayani kepentingan produsen dan konsumen dan juga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi global,” kata pernyataan kementerian tersebut.

Produsen minyak utama dari OPEC dan anggota non-OPEC termasuk Rusia, produsen utama dunia, terkait dengan kesepakatan hingga akhir tahun untuk memangkas produksi sebesar 1,8 juta bph untuk mendukung harga. (T/B05/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Comments: 0