Jakarta, 15 Jumadil Awwal 1438/13 Februari 2017 (MINA) – Siswa kelas 5 Sekolah Dasar (SD) Juara Cakung melakukan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode role play. Dengan ini para siswa diharapkan dapat menyampaikan pendapatnya terkait permasalahan yang nyata.
Menurut laporan yang diterima MINA, pada pertemuan sebelumnya, perwakilan siswa diminta untuk membacakan sebuah percakapan dan memamerkan sebuah adegan terkait pedagang Pasar Cisitu yang resah terhadap pembangunan mall di dekat Pasar Cisitu.
Mereka khawatir, masyarakat akan lebih senang belanja di mall daripada di pasar. Inilah yang akhirnya membuat mereka melakukansebuah diskusi.
Dalam diskusi tersebut, para siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, yakni kelompok pedagang yang menolak pembangunan mall, kelompok yang menggagas pembangunan mall dan kelompok pemerintah yang bersikap netral dan berusaha mencari solusi dari permasalahan tersebut.
Baca Juga: Menag Akan Buka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ
Dalam laporan tersebut dikatakan, setiap kelompok diberikan tiga buah pertanyaan yang berbeda, lalu mereka berperan dan berdiskusi sesuai dengan bidang mereka masing-masing.
Di mana tim pedagang berusaha mengunggulkan hadirnya pasar dan pentingnya peran pasar dalam keutuhan budaya lokal.
Sementara itu, penggagas bangunan mall berpendapat bahwa bangunan semacam itu dapat meningkatkan pendapat negara. Sedangkan, tim pemerintah berusaha memberikan solusi yang netral.
Setelah diskusi kelompok selama 20 menit, siswa SD Juara Cakung melakukan role play dengan mengadakan sebuah adegan di mana mereka melakukan sebuah demonstrasi di depan pemerintah.
Baca Juga: Presiden Prabowo Bertekad Perangi Kebocoran Anggaran
Renaldy selaku pemimpin orasi dalam kegiatan tersebut menolak penggusuran pasar dan pembangunan mall, dan Rozan yang berperan sebagai Bapak Presiden menjawab orasi mereka dengan mengajak para demonstan untuk bermusyawarah.
Para siswa pun mengaku senang dengan metode semacam ini, dan mereka pun tampak aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
“Pembelajarannya seru Bu,” ujar Cece, salah satu siswa SD Juara Cakung saat guru bahasa Indonesia meminta komentar di akhir pembelajaran.
Hal ini membuat waktu yang tersedia pada hari itu terasa kurang. Sehingga pembelajaran akan dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Basah
Pada pertemuan berikutnya, rencananya akan mengadakan diskusi panel. Di mana setiap kelompok diminta untuk presentasi tentang hasil diskusi yang telah dilakukan. (T/ism/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof Yon Mahmudi: Israel Dapat Keuntungan dari Krisis Suriah Saat Ini