Serang, MINA – Sekolah Dasar Al-Quran (SDQ) Amirul Mukminin Margasari, Puloampel, Serang, Banten sedang mengintensifkan latihan kecakapan hidup siswa-siswinya dalam pembelajaran di sekolah.
Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si. pendiri SDQ Amirul Mukminin mengatakan kepada Kantor Berita MINA, Kamis (2/12), pelatihan kecakapan dimulai dari kelas empat dengan melatih kemandirian siswa belajar hidup bermasyarakat secara mikro melalui kehidupan nyata.
“Kita terus membiasakan pembiasaan hidup yang sehat dan bersih, belajar dan bermain bersama, hingga mengelola bumi seperti berkebun dan memelihara hewan piaraan,” ujar Fadhlullah, yang juga Sekjen Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP) Banten tersebut.
Siswa-siswa mengolah, menanam, mengurus dan memetik hasilnya. Kemudian siswa-siswa menikmati dan menjualnya, lanjutnya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
“Sehingga diharapkan siswa-siswa belajar menjadi kader pemimpin bangsa yang majemuk di masa depan,” imbuhnya.
Ia menambahkan, di sekolahnya, menggunakan siste berasrama tapi tidak full. Santri masuk dari Senin pagi dan pulang pada Jumat sore.
Hari Sabtu dan Ahad setiap akhir pecan, siswa-siswa bersama keluarga. “Artinya santri tetap memiliki kesempatan tinggal bersama keluarga, berinteraksi dengan keluarga dan diberikan tugas berkhidmat kepada masyarakat dengan memakmurkan masjid di lingkungan masing-masing,” ujarnya.
SDQ Amirul Mukminin menggunakan sistem Full Day School (FDS) dengan jadwal belajar 8 jam/hari, mulai pukul 07.00-16.00 WIB Senin-Jumat. Anak belajar dan bermain di lingkungan sekolah dengan pengawasan pendidikan.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Sistem FDS dilaksanakan pada tiga tahun pertama. Sedangkan pada tiga tahun berikutnya menggunakan sistem asrama (boarding school). Model asrama pada saat anak berusia 10 tahun atau kelas 4 SD.
SDQ di bawah Yayasan Pesantren Madinatul Ma’arif tersebut juga menjadi sekolah berbasis masjid dengan pembiayaan seikhlasnya. Kurikulum intinya adalah Al-Quran, 40 matan kitab kuning dan kurikulum terintegrasi berbasis laboratorium. (L/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru