Riyadh, MINA – Statistik yang diungkapkan oleh Sindikat Medis Mesir, jumlah dokter yang mengundurkan diri mencapai 4.261 orang pada tahun 2022, lebih banyak dari yang mengundurkan diri pada tahun 2021 yang diperkirakan mencapai 4.127 orang.
MP Sahar Al-Bazar, Kepala Komite Hubungan Luar Negeri di Parlemen Mesir menjelaskan, pada 2016, dokter mengajukan sekitar 1.044 pengunduran diri, tahun 2017 jumlah dokter yang mengundurkan diri mencapai 2.549 orang, dan pada tahun 2018 sebanyak 2.612. Dikutip dari MEMO, Ahad (8/1).
Pusat Hak Pengobatan Mesir mengungkapkan alasan pengunduran diri para dokter adalah upah yang rendah, sehingga memaksa dokter bekerja di lebih dari satu rumah sakit, kekurangan fasilitas rumah sakit yang signifikan dalam hal obat-obatan, serta peralatan medis lainnya.
Kurangnya program pelatihan yang mempromosikan pembelajaran dan pengetahuan tentang perkembangan kedokteran.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Ada juga kekurangan undang-undang pertanggungjawaban medis yang melindungi dokter dalam kasus kelalaian medis, yang tidak memberi mereka keamanan profesional.
Selain itu, serangan terus-menerus terhadap tim medis oleh keluarga pasien karena kurangnya fasilitas rumah sakit.
Dengan begitu, Pusat Hak Pengobatan Mesir menyerukan perlunya membahas fenomena yang marak lima tahun lalu ini.
Tercatat bahwa, 11.000 dokter beremigrasi ke luar negeri dalam lima tahun terakhir, yang menimbulkan ancaman serius terhadap hak kesehatan, karena dokter adalah tulang punggung pencapaian hak atas kesehatan.
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Rata-rata global adalah 22 dokter untuk setiap 10.000 orang, sementara hanya ada sembilan dokter untuk setiap 10.000 orang di Mesir. (T/Hju/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)